Konsep Just in Time adalah sebuah pendekatan yang berusaha mengurangi semua sumber pemborosan dan segala hal yang tidak mempunyai nilai tambah lagi bagi kegiatan produksi.
Konsep ini merupakan salah satu falsafah yang meliputi tidak saja pada pengelolaan inventori tetapi juga pada seluruh system produksi.
Produk dibuat pada saat atau “just in time” dibutuhkan dan bukan karena ada kemungkinan atau ‘just in time” dibutuhkan.
Dasar pemikiran dari konsep JIT bahwa inventori merupakan nilai dan sumber daya yang menganggur sehingga merupakaan pemborosan. Konsep JIT mengusahakan pendayagunaan semua kemampuan pekerja, untuk memproduksi produk yang berkualitas dan selesai pada jadwal waktu yang telah ditentukan.
Di sampung itu, para pekerja juga dituntut untuk setiap kali mengadakan perbaikan proses produksi. Hal ini dapat dilakukan dengan tindakan pro-aktif para pekerja melalui kelompok-kelompok kerja. Pada akhirnya konsep JIT akan menghasilkan hal-hal sebagai berikut.
- Jmlah persediaan lebih sedikit
- Biaya yang dikeluarkan lebih rendah
- Kualitas yang dihasilkan lebih baik
Proses Pelaksanaan JIT
Jadwal pokok JIT ditetapkan untuk periode waktu tertentu, yang akan memberikan peluang ke semua bagian pelaksana pekerjaan dan pemasok untuk merencanakan pekerjaan masing-masing.
Metode JIT menggunakan satu sarana sederhana untuk memindahkan material dari satu pusat kerja ke pusat kerja berikutnya. Sarana ini disebut dengan nama system KANBAN.
Pelaksanaan system kanban adalah sebagai berikut.
Material diletakkan dalam satu wadah kecil yang mempunyai volume tertentu. Apabila semua wadah ini penuh terisi material maka mesin produksi akan berhenti bekerja dan akan mulai bekerja lagi apabila wadah kosong datang dari pusat kerja yang membutuhkan material tersebut.
Dengan demikian, maka persediaan barang dalam proses dapat dibatasi dengan wadah yang dibuat sesuai dangan volume kebutuhan. Wadah ini dipindahkan dari pusat kerja yang satu ke pusat kerja lainnya sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.
Sasaran dari metode JIT adalah menghasilkan material dalam satu paket saja. Hal ini tidak ekonomis karena biaya persiapan proses tidak sebanding dengan biaya pengelolaan inventori. Untuk mengatasi hal ini maka waktu persiapan diperkecil, yang akan mengakibatkan ukuran paket material menjadi kecil. Ukuran paket material yang sdikit menyebabkan waktu produksi kecil, dan persiapan mesin lebih cepat sehingga produksi akan lebih fleksibel. Untuk mendukung semua itu diperlukan pekerja yang mempunyai keahlian dan keterampilan yang luas dan beragam.
Tata letak pabrik berbeda pada metode JIT karena penyimpanan inventori tidak dipusatkan melainkan diletakkan di masing-masing pusat kerja siap untuk proses berikutnya. Julah inventori sedikit karena hanya untuk kebutuhan persediaan beberapa jam atau hari saja maka ruang gudang dan akhirnya ukuran pabrik menjadi lebih kecil yaitu 1/3 lebih kecil.
Kualitas kerja harus dijaga dengan baik dan apabila ada sesuatu kesalahan akan segera diperbaiki pada proses berikutnya.
Hubungn dengan pemasok pada system JIT sedemikian rupa sehingga agar pemasok mengirim material dengan frekuensi sebanyak mungkin langsung ke bagian produksi sehingga mengurangi penyimpanan atau inventori bahan mentah.
Pemasok juga akan menerima wadah kanban untuk diisi dan dikirim ke bagian produksi sehingga pemasok akan merupakan rangkaian dan bagian dari produksi.
Tampak di sini metode JIT mempengaruhi semua aspek dari operasi:
- Ukuran paket material atau lot sizing inventori
- Penjadwalan proses produksi
- Kualitas
- Tata letak ruang kerja atau fasilitas layout
- Pemasok
- Hubungan perburuhan
Selain itu tujuan metode JIT adalah untuk memperbaiki pengembalian investasi atau return of investment yang mana meningkat disebabkan karena:
- Pendapatan perusahaan meningkat
- Biaya operasi berkurang
- Investasi sedikit
- Sedikit kesalahan produksi
- Sedikit jumlah inventori
Yang terpenting pada system JIT ialah aktivitas pemecahan masalah atau problem solving yang dilakukan oleh manajemen bersama-sama dengan pekerja, terutama dalam usaha menghilangkan inventori dan kemudian menjamin mutu produksi dengan perbaikan yang terus-menerus.
0 comments:
Post a Comment