tag:blogger.com,1999:blog-68112861968543437112024-03-13T20:40:44.146-07:00Manajemen Industrimanagement, factory, manufacturing, material handling, just in time, kanban, kaizen, production sistemrawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.comBlogger21125tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-12485581986793386022010-09-02T18:46:00.000-07:002010-09-02T18:48:29.379-07:00Korelasi Peningkatan Mutu Serta Pengorbanan Biaya<p style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;line-height:200%"><span style="color:black">Mutu, atau lebih dikenal dengan kualitas memiliki peran penting dalam suatu aktivitas perekonomian, baik itu sektor produk maupun jasa.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;line-height:200%"><span style="color:black">Mutu sebagai suatu bentuk standarisasi yang secara tidak langsung ditetapkan oleh pelanggan menjadi tolak ukur kesuksesan penyedia. Hampir seluruh konsumen menempatkan kualitas daalam proses pengambilan keputusan pembelian mereka setelah faktor harga (<i style="mso-bidi-font-style: normal">cost</i>). Hal ini dapat diartikan bahwa strategi pemasaran para penyedia haruslah difokuskan pada mutu produk mereka. Persaingan diantara masing-masing jenis usaha tidaklah lagi berkutat pada persaingan harga melainkan telah bergeser kepada bagaimana menyediakan produk/jasa yang berkualitas sehingga konsumen memilih untuk membeli/menggunakan produk mereka di banding produk pesaing.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;line-height:200%"><span style="color:black">Lalu bagaimanakah korelasi antara peningkatan mutu produk terhadap biaya/cost yang harus dikorbankan/dikeluarkan perusahaan?<o:p></o:p></span></p> <p style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;line-height:200%"><span style="color:black">Peningkatan mutu tentu saja bukanlah suatu hal yang kecil yang bisa dilakukan hanya dengan mengorbankan sedikit waktu, sedikit tenaga dan sedikit biaya. Perencanaan serta implementasi peningkatan mutu merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk jangka panjang. Artinya aktivitas peningkatan mutu membutuhkan waktu yang lama hingga para pelanggan bisa benar-benar menikmati produk yang bermutu tersebut. Perencanaan peningkatan mutu membutuhkan sumbang saran dari para pelanggan (biasa disebut harapan pelanggan) untuk mengetahui serta menyusun standarisasi mutu yang diinginkan pelanggan mengenai produk yang dibuat. Penelitian pendahuluan diperlukan guna mendapatkan informasi tersebut, sebelum pada akhirnya para produsen bisa merancang dan mengimplementasikan mutu tersebut pada produk yang mereka buat. Karena itulah pengembangan mutu membutuhkan pengorbanan waktu dan biaya yang cukup besar. Hal inilah yang terkadang menjadi pertimbangan utama bagi suatu produsen yang memang tidak memfokuskan mutu sebagai <i style="mso-bidi-font-style:normal">sales value</i> mereka. Sehingga ketika mereka mengetahui bahwa produk mereka tidak begitu laku di pasaran, dan mereka mulai mengetahui bahwa produk mereka tidak memenuhi harapan dari para pengguna produk tersebut dan konsumen lebih memilih produk sejenis yang diciptakan perusahaan pesaing, dan akhirnya mereka menyimpulkan bahwa produk mereka “tidak bermutu”.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;line-height:200%"><span style="color:black">Terkadang para produsen berfikir dua kali, tiga kali, bahkan seribu kali untuk menerapkan <i style="mso-bidi-font-style:normal">quality focus</i> pada produk mereka, terkait besarnya investasi yang harus dikeluarkan. Hal ini tentu saja akan menjadi boomerang bagi perusahaan itu sendiri, karena produk yang tidak berkualitas akan kalah bersaing di pasaran.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;line-height:200%"><span style="color:black">Beberapa dari produsen tersebut mengatakan “peningkatan kualitas akan berdampak pada peningkatan biaya produksi, dan tentu saja hal itu akan meningkatkan harga jual produk tersebut. Dan ini akan menjadi kelemahan produk kami di mata konsumen, karena produk kami dianggap mahal”.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;line-height:200%"><span style="color:black">Perlu diketahui bahwa pandangan tersebut adalah benar-benar salah…dan itu merupakan konsep produksi tradisional, yang harusnya sudah tidak lagi digunakan dalam dunia produksi.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;line-height:200%"><span style="color:black">Peningkatan kualitas produk sudah barang tentu menjadi nilai tambah bagi produk/jasa yang kita jual. Ingat, konsumen tidak lagi menempatkan harga di posisi pertama dalam pertimbangan pengambilan keputusan pembelian mereka, melainkan kualitas. Oleh karena itu, pada beberapa kasta konsumen akan berani membayar lebih mahal guna mendapatkan dan menikmati produk yang dijual. Sebagai contoh, para eksekutif muda akan berani membayar lebih mahal untuk tiket kelas eksekutif bagi penerbangan bisnis mereka. Tentu saja mereka ingin menikmati kenyamanan penerbangan mereka seperti bangku yang lebih luas, penawaran makanan yang lebih variatif, dan banyak lagi. Selain itu, produk berkualitas akan bisa menjaga hubungan baik antara produsen dan konsumen, dalam hal ini penggunaan kembali produk tersebut. Konsumen yang sudah merasa puas terhadap produ/pelayanan yang mereka anggap telah memenuhi harapan mereka sudah barang tentu akan menggunakan lagi produk tersebut dan enggan untuk mencoba produk yang lain. Hal ini akan menjadikan pelanggan tersebut pelanggan yang loyal, selama produsen tetap menjaga kualitas produk mereka. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah diperlukan lebih banyak biaya untuk mendapatkan pelanggan baru dibandingkan untuk mempertahankan pelanggan lama, masuk akal bukan.<o:p></o:p></span></p> <p style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;line-height:200%"><span style="color:black">Ingatlah, peningkatan mutu bukan berarti penurunan keuntungan penjualan. Peningkatan kualitas justru dapat meningkatkan penjualan. Pengorbanan biaya yang besar bukanlah tak terbayar. Dengan produk yang berkualitas akan banyak konsumen-konsumen baru, akan bertambah para pelanggan loyal, maka menurunlah biaya promosi/pemasaran, dan sudah barang tentu, peningkatan keuntungan!<o:p></o:p></span></p> <p style="margin:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align:justify;line-height:200%"><span style="color:black">Oleh karena itu, sudah saatnya Anda menjual kualitas!!!<o:p></o:p></span></p>rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-86682820015238295292009-05-18T20:44:00.000-07:002009-05-18T20:46:32.095-07:00Break Even Point<p align="justify"><span style="font-family:Century Gothic;font-size:100%;">Analisis biaya-volume-laba atau analisis impas (<i><b style="color: black; background-color: rgb(160, 255, 255);">break</b> <b style="color: black; background-color: rgb(153, 255, 153);">even</b> analysis</i>) adalah suatu pemeriksaan bagaimana jumlah pendapatan dan biaya beruah seiring dengan perubahan volume penjualan.</span></p> <p align="justify"><span style="font-family:Century Gothic;font-size:100%;">Asumsi yang mendasari Analisis Biaya-Volume-Laba;</span></p> <ol type="a"><li><span style="font-family:Century Gothic;font-size:100%;">Semua biaya diklasifikasikan sebagai biaya variable ataupun biaya tetap.</span></li><li><span style="font-family:Century Gothic;font-size:100%;">Fungsi jumlah biaya adalah linear dalam kisaran relevan</span></li><li><span style="font-family:Century Gothic;font-size:100%;">Fungsi jumlah pendapatan adalah linier dalam kisaran relevan</span></li><li><span style="font-family:Century Gothic;font-size:100%;">Analisisnya untuk sebuah produk, atau bauran penjualan dari bermacam-macam produk adalah konstan dalam kisaran relevan.</span></li><li><span style="font-family:Century Gothic;font-size:100%;">Hanya terdapat satu pemicu biaya; volume unit produk atau rupiah penjualan</span></li><li><span style="font-family:Century Gothic;font-size:100%;">Dalam perusahaan pabrikasi, tingkat persediaan awal dan akhir periode adalah sama.</span></li></ol><span style="font-family:Century Gothic;font-size:100%;">Untuk lebih lengkap, download artikelnya di <span style="font-size:130%;"><a style="font-weight: bold;" href="http://syahril.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12334/ANALISIS+BIAYA-VOLUME-LABA.doc">sini</a></span><br /></span>rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-57446642260570129322009-05-17T06:39:00.000-07:002009-05-17T06:49:12.593-07:00PEMBAGIAN TUGAS<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pendekatan tentang pembagian tugas menyebutkan bahwa ada pembagian tugas yang dikelompokkan berdasarkan suatu klasifikasi yaitu:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">a)<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Dari atas ke bawah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">b)<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Dari bawah ke atas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="" lang="SV"><span style="">c)<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="SV">Lantas kerjaan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Yang pertama yaitu menghimpun seluruh pekerjaan di atas kemudian turun ke bawah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Yang kedua mengelompokkan orang ke dalam tugas pekerjaan kemudian menghimpun tugas-tugas ke dalam seksi-seksi. Dan yang ketiga mengikuti pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jenjang organisasi yang bersangkutan. Di dalam proses yang ketiga, setiap langkah pekerjaan digariskan berikut nama unit dan petugas yang akan melaksanakannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Hampir disetiap perusahaan terdapat tiga dasar kegiatan produksi, yaitu: memproduksi, menjual, dan membiayai. Walaupun kadang-kadang indentitas seperti tidak jelas, namun tetap ada karena fungsinya memang penting bagi operasi dan kelangsungan hidup perusahaan. Fungsi-fungsi tersebut dapat dijadikan berbagai bagian dari perusahaan. Pemanfaatannya terutama sekali tergantung dari sifat dan jumlah pekerjaannya, tersedianya orang-orang yang mengerjakannya dan spesialisasi tugasnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Pembagian pekerjaan dapat diselesaikan dengan:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Fungsi. Kegiatan yang biasa atau sejenis ditempatkan<span style=""> </span>di dalam suatu unit organisasi yang biasa. Sisttem pembagian tugas sesuai fungsinya merupakan cara yang ciasa diterapkan; mudah dipahami bahw cara tersebut sering digunakan dibandingkan cara-cara yang lain.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES">Tugas-tugas operasi dan pelayanan. Tugas-tugas operasi dilaksanakan ileh unit-unit dimana pekerjaan langsung berhubungan dengn produk yang akan dihasilkan. Unit-unit tersebut dapat dialokasikan ke dalam areal-areal atau fasilitas fisik yang berbeda dan umumnya dibagi menjadi unit-unit utusan atau pembantu. </span><span style="" lang="FI">Unit pelayanan merupakan unit kerja yang membantu percepatan pekerjaan pada unit operasi. Cara pembagian tugas tersebut dapat lebih baik memanfaatkan tenaga anggota manajer, karena: (a) prioritas diberikan kepada tugas-tugas yang penting, (b) pengetahuan teknis yang ada dapat lebih banyak dimanfaatkan dan (c) perhatian manajerial dicurahkan secukupnya kepada produksi dan kebutuhannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Contohnya terdapat di dalam ”Toserba” dan fasilitas-fasilitas untuk pinjaman-pinjaman komersiil dan pribadi pada organisasi-organisasi bank.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Produk. Suatu tingkat spesialisasi agar ditimbulkan oleh pembagian tugas menurutproduk yang akan dihasilkan. Selanjutnya, pengetahuan yang bersifat khusus tentang suatu produk dapat dikembangkan secara lebih efektif. Contoh tentang pembagian tugas pengurusan berbagai barang-barang niaga di dalam suatu toko serba ada dan fasilitas untuk pengurangan kredit-kredit komersial dan kredit-kredit pribadu du dakam orang bank.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Wilayah. Pembagian pekerjaan atas dasar wilayah, merupakan cara yang populer di dalam organisasi, penjualan. Sistem tersebut memungkinkan petugas penjualan untuk mengurangi waktu dan biaya perjalanan dan memungkinkan petugas untuk lebih mengetahui kondisi-kondisi setempat. Memang ada beberapa duplikasi fungsi, tetapi pemindahan petugas-petugas penjualan tetap dilakukan dan mereka digunakan untuk mengawasi unit-unit organisasi teritorial.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Langganan. Pembagian pekerjaan sesuai dengan jenis langganan dilakukan terutama untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, misalnya dibagian pakaian anak-anak. Pembagian pekerjaan seperti itu sangat efektif apabila produknya populer dan dijual melalui berbagai sarana.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Proses. Pembagian pekerjaan sesuai proses terutama ditentukan oleh fasilitas teknis dan bersifat logis; biasanya diterapkan ditingkat operasional. Tiga pola proses meliputi bidang:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="FI" style="font-family:Wingdings;"><span style="">§<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="FI">Seri. Produk bergerak melalui saluran tunggal dan mencapai penyelesaian secara bertahap. Setiap tahap dikerjakan oleh pegawai-pegawai yang berbeda.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="FI" style="font-family:Wingdings;"><span style="">§<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="FI">Paralel. Pelaksanaan kerja yang dilakukan secara bersaing melalui berbagai tahapan oleh pegawai yang bersama.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="FI" style="font-family:Wingdings;"><span style="">§<span style=";font-family:";font-size:7;" > </span></span></span><!--[endif]--><span style="" lang="FI">Unit perakitan. Pelaksanaan tahap-tahap pekerjaan secara simultion oleh berbagai pegawai sesuai dengan sekuensi arus pekerjaan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Tim Tugas. Suatu proyek khusus atau blok pekerjaan yang ditugaskan kepada kelompok kerja yang bekerja sebagai unit yang mampu bekerja sendiri karena mempunyai keahlian untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Tim tersebut biasanya bekerja sampai proyeknya selesai dikerjakan, kemudian mendapat tugas baru. Pelaksanaan kerja seperti itu bersifat kebalikan dari pembagian tugas pada umumnya dan agak terpisah dari unit-unit organisasi. Pengorganisasian tugas seperti itu kadang-kadang juga disebut pengorganisasian proyek.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Matriks. Salah satu cara kerja yang baru ialah dengan pembagian kerja secara matriks yang menganut pengawasan ganda; misalnya satu atas dasar teknis (secara vertikal pada bagian organisasi) dan satu lagi atas dasar manajer (horisontal). Membuat pola kerja yang sama dengan gambar berkotak dapat memberi keluwesan, orientasi teknis dan bentuk berimbang dari organisasi yang bersangkutan. Organisatornya bebas untuk memakai cara pembagian tugas yang manapun juga. Pada umumnya dipakai; sistem ”fungsi” untuk tingkatan teratas dari organisasi dan sistem ”proses” oleh tongkatan bawah. Namun harus diingat bahwa manusia merupakan unsur penting di dalam organisasi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Kita tidak dapat mengadakan pembagian tugas dengan sukses jika hanya semata-mata didasarkan pada pekerjaan itu sendiri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Nilai-nilai sosial dari orang-orang yang terlibat didalamnya juga harus diperhitungkan. Misalnya tradisi, keyakinan dan perbedaan pribadi juga harus diperhatikan sewaktu mengadakan pilihan dalam mengadakan pembagian tugas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Selama dekade titik berat pengorganisasian dititik beratkan pada (a) menyempurnakan usaha-usaha kelompok menjadi suatu unit, dan (b) memperluas tugas-tugas perorangan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Pada yang pertama, banyak pekerjaan dilaksanakan oleh kelompok sambil mengusahakan peningkatan produktivitas dan kepuasan anggota-anggota kelompok, hal mana menjadi perhatian dalam mengadakan pengorganisasian. Apabila kita ingin mengkonsentrasikan diri pada kegiatan perorangan, maka kita akan mengabaikan sumber yang paling bermanfaat di dalam penyempurnaan organisasi yakni penyelesaian tugas oleh kelompok.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Lagi pula, semakin banyak pengetahuan dan pengertian terhadap implikasi pribadi dan sosial tentang masalah pengorganisasian, maka semakin besar pula tercapai team wok yang baik. Dari hasil riset diketahui bahwa spesialisasi pekerjaan dapat diterapkan terutama apabila perhatian pegawai terhadap pekerjaan sudah pudar, atau keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan sudah berkurang. Pengaruh-pengaruh negatif tersebut dapat dihindarkan dengan memperluas varietas pekerjaan dan menghilangkan konsentrasi pada tugas-tugas yang bersifat tunggal. Usaha tersebut juga disebut perluasan tugas. Perhatikan bahwa probelma manajerial untuk mengkoordinasi berbagai macam tugas dapat diperingan oleh perluasan tugas tersebut. Walaupun demikian sesungguhnya tidak ada pola yang pasti yang dapat digunakan oleh seorang manajer untuk memecahkan persoalan di dalam setiap pengorganisasian manajer tersebut harus menentukan apakah kebutuhan sesuai keadaan dan dia harus berusaha untuk memberikan kepuasan kepada mereka. Tujuannya ialah mencari komposisi yang terbaik dengan mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain: membantu koordinasi, memperlancar pengawasan, manfaat spesialisasi, penghematan biaya, penekanan pada hubungan antar manusia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p>rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-19507069905620149062009-05-17T06:37:00.001-07:002009-05-17T06:50:22.720-07:00AUTOMATION (OTOMATISASI)<p class="MsoNormal">Bila kita berbicara mengenai automation, maka banyak orang yang berfikir tentang pemindahan secara mekanis bahan-bahan atau barang-barang dari suatu mesin ke mesin yang lain. Walaupun ini merupakan sebagian dari automation, tetapi prinsip ini belumlah lengkap, karena ini merupakan mekanisasi dalam pemindahan yang menggunakan <a href="http://definisiin.blogspot.com/2009/05/transfer-machine-mechanization.html"><b style="">transfer machines</b></a>.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">Automation adalah perkataan yang berasal dari Delmar. S. Harder dari Ford Motor Company untuk menyatakan suatu perpindahan yang otomatis dan terarah sifatnya dari kegiatan yang satu ke kegiatan yang lain berikutnya. Adapun inti dari konsep automation adalah adanya prinsip umpan balik (feed back), yaitu kemampuan daripada mesin untuk merasa, mengetahui dan membutuhkan kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan pada waktu hal itu terjadi. Prinsip inilah yang membedakan antara mechanization dengan automation.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">Jadi<span style=""> </span>dari keterangan di atas dapatlah diketahui bahwa automation sebenarnya menggambarkan pemindahan bahan dalam proses atau parts dari satu mesin ke mesin berikutnya secara otomatis yang bersifat selektif di mana ada sistem feed back. Misalnya mesin B yang sebenarnya dapat meneruskan bahan dalam proses atau part ke mesin C yang berikutnya, akan tetapi apabila terdapat kesalahan maka secara otomatis bahan atau <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="SV">part tersebut disisihkan atau diapkir dan tidak diteruskan ke mesin C. Prinsip/sistem feed back dalam automation seperti telah dikatakan membuat mesin tersebut dapat merasakan, menemukan dan mengoreksi kesalahan-kesalahan yang timbul pada waktu barang-barang diproses atau dibuat pada mesin itu. Alat feed back ini dipasang pada mesin-mesin yang mekanis sehingga mesin tersebut mengetahui adanya kesalahan dan apa kesalahan yang ada tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="FI">Kesalah pahaman yang timbul mengenai penggunaan automation<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="FI">Terdapat banyak pengertian yang salah mengenai automation, antara lain:<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="FI">Adanya keluhan dari para usahawan (businessman) bahwa automation membutuhkan investasi yang cukup besar sehingga biaya produksi menjadi sangat mahal. Dilihat dari harga mesin-mesin ini secara relatif memang benar, akan tetapi dengan mesin-mesin yang otomatis tersebut dapat dihasilkan produk dalam jumlah yang cukup besar, sehingga biaya per unit dalam jangka panjang menjadi lebih murah. Dengan biaya per unit lebih rendah, maka ini berarti menempatkan perusahaan pada suatu tingkat persaingan yang lebih baik. Mekanisasi dan automation harus tetap digunakan oleh perusahaan-perusahaan/industri, karena melalui mekanisasi dan automation ini perusahaan/industri tersebut dapat mempertahankan tingkat persaingan/kompetisi dan tingkat efisiensinya.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="FI">Terdapatnya pendapat yang mengatakan bahwa dengan adanya automation maka akan menimbulkan pengangguran yang hebat karena setiap perbaikan/kemajuan teknologi akan mengurangi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan tertentu, sehingga banyak buruh yang dipecat. Pendapat ini sebenarnya tidak benar, karena penggunaan automation dilakukan di dalam kegiatan-kegiatan di mana para pekerja sendiri tidak mampu mengerjakannya. </span><span style="" lang="IT">Jadi dalam hal ini automation digunakan sebagai pengganti manusia di mana manusia tidak sanggup. <span style=""> </span>Disamping itu dengan adanya automation terdapat banyak lapangan pekerjaan baru yang muncul, sehingga ada pertambahan tenaga kerja yang cukup besar akibat adanya automation.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IT">adanya keluhan bahwa biaya perawatan (maintenance) dari mesin-mesin yang otomatis sangat mahal, karena untuk kegiatan maintenance di samping dibutuhkan tenaga-tenaga ahli dan peralatan lengkap, juga harus dilakukan secara teratur yang bersifat prefentive. Walaupun secara keseluruhan pernyataan tersebut benar, tetapi dari pengalaman ternyata dengan jumlah yang<span style=""> </span>besar, maka biaya maintenance per unit produk menjadi lebih rendah.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IT">pendapat yang menyatakan bahwa automation akan menimbulkan “excess capacity” yang dapat mengakibatkan keadaan depresi. Pendapat ini sebenarnya tidak benar, karena para pengusaha akan memprodusir suatu barang apabiila barang tersebut dapat terjual atau akan dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu ia tidak akan memproduksi suatu berang dalam jumlah yang besar apabila tidak dapat terjual. Untuk mengatasi hal ini maka biasanya para pengusaha memproduksi barang dengan menggunakan perencanaan yang didasarkan atas peramalan penjualan. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IT">terdapatnya keluhan yang menyatakan bahwa automation dapat menyebabkan turunnya semangat kerja para pekerja, karena pekerjaan yang dilakukan menjemukan (monotonous). Keluhan ini sebenarnya tidak benar, karena mesin-mesin yang otomatis memberikan lapangan pekerjaan yang baru dan pekerjaan-pekerjaan routine sudah digantikan dan dilakukan oleh mesin. Dalam hal ini pekerjaan-pekerjaan yang dihadapi para pekerja/karyawan sebagian besar hanya merupakan pekerjaan-pekerjaan melayani instrument/mesin-mesin, sehingga automation memberikan kemungkinan bagi karyawan untuk mendapatkan banyak waktu luang (istirahat) untuk menikmati hasil-hasil pekerjaannya.<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IT"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IT">Kebaikan atau dampak automation bagi masyarakat atau konsumen pada umumnya adalah:<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IT">dengan adanya automation, maka kualitas produk menjadi lebih baik, karena unsur-unsur kesalahan dan kekeliruan yang dilakukan oleh manusia pada waktu memproduksi dan pemeriksaan/inspeksi, sudah tidak terdapat lagi dalam proses produksi.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IT">automation akan mengurangi pemborosan dan menekan biaya-biaya pengulangan atas pekerjaan-pekerjaan yang salah, karena telah dikuranginya pengaruh para pekerja terhadap produksi yang dihasilkan.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IT">automation memungkinkan dihasilkannya produk yang hampir uniform dan dalam jumlah yang sangat besar, karena sudah distandarisasi.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IT">automation dapat mengurangi biaya produksi per unit produk yang dihasilkan karena dapat dihasilkannya produk dalam jumlah/volume yang sangat besar.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IT">automation mempertinggi efisiensi produk dan memperbesar kapasitas produksi, sehingga tingkat kehidupan masyarakat tersebut dapat dengan senang/mudah menikmati banyaknya barang-barang yang dihasilkan.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IT">automation memberikan waktu luang (istirahat) dan rekreasi para pekerja lebih banyak untuk menikmati hasil-hasil pekerjaannya, sehingga memberikan kepuasan bekerja dan meningkatkan moral serta menambah kebahagiaan para pekerja/karyawan.<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IT"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IT"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IT">Pengaruh Automation Terhadap Manajemen<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="IT">Bagaimanapun juga automation akan menimbulkan masalah-masalah atau kesukaran-kesukaran tertentu bagi manajemen, antara lain:<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="IT">jika manajemen hendak menggunakan mesin-mesin otomatis, maka manajemen harus yakin dan dapat memastikan adanya suatu pasar yang cukup luas bagi produk yang dihasilkannya, untuk dapat menampung dan menutupi kembali biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk perencanaan, pembuatan dan pemasangan dari mesin-mesin. </span><span style="" lang="FI">Hal itu perlu diperhatikan karena harga atau investasi dari mesin ini sangat mahal.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="FI">automation bersifat tidak fleksibel, sehingga tindakan yang diambil tidak dapat diubah tanpa menderita kerugian yang besar dan adanya kesalahan-kesalahan yang kecil akan menimbulkan kerugian yang sangat besar. Oleh karena itu setiap usaha yang diambil oleh manajemen untuk membuat suatu pabrik yang otomatis sebaiknya harus didahului dengan mengadakan penyelidikan (research), perencanaan dan analisis yang diteliti, hati-hati dan cermat agar tidak terjadi kegagalan.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="FI">automation membutuhkan tenaga-tenaga yang mempunyai techincal skill maupun managerial skill, karena tanpa adanya kemampuan untuk menjalankanya dapat mengakibatkan kerugian yang besar.<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="" lang="FI">Dari uraian di atas dapatlah kita ketahui bahwa penggunaan automation memerlukan ketelitian, ketepatan dan kecermatan dalam penyelidikan, perencanaan dan analisis serta tingkat kemampuan manajemen yang jauh lebih tinggi di samping tingkat kemampuan teknis, karena keadaan peralatan dan persoalan-persoalan yang dihadapai lebih rumit serta resiko yang dapat ditimbulkan lebih besar. Oleh karena itu, maka dalam penggunaan automation ini perlu diperhatikan oleh perusahaan:<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="FI">manajer harus dapat yakin bahwa perusahaannya akan dapat menghasilkan produk dalam jumlah besar<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="FI">aliran bahan (material flow) dapat dijamin lancar, dengan dapat tersedianya bahan-bahan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan baik dalam jumlah maupun kualitasnya<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="FI">adanya persediaan bahan-bahan dalam proses yang jauh lebih rendah dari continous manufacturing.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="FI">dapat dilakukannya kegiatan preventif maintenance, karena mesin-mesin yang otomatis dan mekanisasinya tinggi memerlukan perawatan (maintenance) yang preventif. Apabila perusahaan tidak dapat melakukan preventif maintenance, maka jika terjadi kerusakan pada mesin-mesin tersebut akan mengakibatkan kerugian yang besar sekali, karena:<o:p></o:p></span></li><ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="A"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="FI">besarnya kapasitas produksi dari mesin-mesin yang hilang<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="FI">besarnya biaya tenaga kerja yang harus ditanggung akibat banyaknya tenaga kerja yang menganggur, sehingga besarnya kapasitas tenaga kerja yang hilang<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="FI">biaya perbaikan yang sangat mahal apabila mesin-mesin seperti ini mengalami kerusakan terlalu berat.<o:p></o:p></span></li></ol></ol>rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-38847335480312294512009-05-17T06:31:00.000-07:002009-05-17T06:36:16.120-07:00DIRECTING (MENGARAHKAN)<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Directing merupakan suatu kegiatan untuk mengintegrasikan usaha-usaha anggota-anggota dari suatu kelompok, sehingga melallui tugas-tugas mereka dapat terpenuhi tujuan-tujuan pribadi dan kelompoknya. Semua usaha kelompok menghendaki pengarahan apabila ingin secar sukses mencapai tujuan akhir kelompok tersebut.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Setiap anggota kelompok harus memiliki informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas. Untuk maksud tersebut maka rencana-rencana yang sudah dibuat diberitahukan kepada semua anggota dalam bentuk instruksi dan perintah<span style=""> </span>yang disampaikan secara resmi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pengarahan yang baik bukanlah suatu kediktatoran. <st1:place st="on">Para</st1:place> pekerja mengharapkan dapat diberikan informasi-informasi yang diperlukan mengenai jumlah, kualitas dan batas waktu yang diperkenankan untuk pekerjaan tersebut.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Diharapkan bahwa informasi tersebut bersifat pasti dan lengkap, namun ringkas, sehingga ketentuan-ketentuan tugas berada dalam keahlian dan kemampuan orang yang melaksanakannya dan fasilitas yang tersedia adalah yang terbaik yang dapat diusahakaan oleh perusahaan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Adat dan kebiasaan berpengaruh pada semua bentuk pengarahan. Sebagaimana biasa tugas-tugas yang akan dilaksanakan dipecah kedalam serangkaian tugas-tugas rutin; biasanya dengan cara kerja sama tugas-tugas dapat diselesaikan. Pengarahan dapat berupa suatu tugas rutin, perintah tugas berulang misalnya: ‘sediakan sepuluh unit FM-99 untuk segera dikapalkan ke <st1:place st="on"><st1:city st="on">Dallas</st1:City></st1:place>”</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebaiknya apabila mengarahkan suatu tugas yang baru, maka manajer harus memberikan arah secara penuh. Partisipasi para pegawai, komunikasi yang memadai, dan kepemimpinan yang kuat merupakan dasar-dasar untuk mengarahkan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Manajer adalah bagian dari kelompok kerja; juga dikatakan bahwa manajer merupakan bagian dari bawahan. Manajer merupakan pejabat sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Ia harus memilih dan mengintgrasikan mereka untuk melaksanakan pekerjaan yang dihadapi. Biasanya hal tersebut relative tidak pelik apabila menyangkut bangunan, mesin, dan modal; akan tetapi bagi manusia pengarahan yang diperlukan dan hal ini merupakan suatu masalah yang lebih kompleks. Manajer mempunyai pengaruh yang benar untuk mempengaruhi sikap anggota kelompok. Sifat, kepercayaan, dan sikap dari manajer terhadap anggota kelompok akan dinilai oleh bawahannya dan akan mempengaruhi efektivitas manajer dalam memberikan pengarahan kepada mereka.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Manajer harus memperoleh rasa hormat dari para pengamat dan bawahannya. Peranan yang diharapkan dari manajer berbeda dari pada peranan anggota kelompoknya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Manajer lebih banyak mengetahui tentang kebijaksanaan perusahaan, ia lebih dahulu mengetahui perubahan-perubahan yang akan terjadi dan memiliki atau sekurang-kurangnya harus memiliki pengalaman yang lebih luas. Manajer juga berdiri terpisah dari kelompok karena merekalah yang menentukan. Sekurang-kurangnya tentang siapa-siapa yang mendapatkan tugas-tugas, siapa yang dipromosikan, siapa yang dipecat dan siapa yang mendapatkan kenaikan gaji.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Memberi pengarahan yang efektif dapat dilaksanakan oleh seseorang untuk satu kelompok. Biasanya manajer yang melakukannya, karena ia:</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""> </span></p> <ul style="margin-top: 0cm;" type="square"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mengetahui bawahan</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mengetahui keahlian dan kemampuannya</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Mengerti akan kapasitas dan keinginan-keinginannya<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Mengetahui apa yang dapat dihasilkan dan<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Telah mengamati sikap hidupnya.<o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Dengan semua latar belakang tersebut, manajer akan mampu untuk memilih teknik memberikan pengarahan untuk mengambil langkah-langkah yang efektif dalam menunjang pengarahan yang penting. Hal tersebut dapat terlihat pada pengarahan pegawai baru, akan tetapi dapat berlaku sama bagi pegawai yang sudah lama bekerja.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Pegawai baru dapat diberikan penerangan singkat tentang keadaan fisik dan lingkungan dari tempat kerja. Informasi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dengan baik dan bagaimana cara untuk menyampaikannya merupakan keputusan-keputusan yang diambil oleh manajer. Biasanya termasuk didalamnya adalah:<o:p></o:p></span></p> <ul style="margin-top: 0cm;" type="square"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Tempat peralatan yang tepat didalam kantor atau pabrik<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Indentifikasi bagian-bagian yang utama<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Suatu uraian tugas<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Hubungan antara pekerjaan yang satu dengan yang lain di dalam unit organisasi atau, dalam hal-hal tertentu, pekerjaan-pekerjaan di dalam perusahaan.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES">Saran-saran tentang cara membuat laporan-laporan yang dibutuhkan dan<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES">Informasi tentang cara mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas yang Semarang.<o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES">Bila terjadi suatu kontak yang agak luas dengan pegawai-pegawai lain, maka hubungan tersebut juga dijelaskan dan terjadi pengenalan pribadi diantara semua pihak.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="ES">Selanjutnya, bila membutuhkan bantuan pelayanan, pegawai baru itu perlu mengetahui bentuk-bentuk pelayanan tersebut dan cara memanfaatkan. Juga diperlukan orientasi bagi para pegawai yang sudah cukup lama bekerja di perusahaan tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Penemuan-penemuan baru dan perubahan produksi, metode dan organisasi memerlukan orientasi terus menerus. Akan tetapi hal tersebut tidaklah mudah. Atasan akan mengabaikan kelanjutan orientasi karena kegiatan lain seolah-olah lebih penting atau atasan sibuk atau takut mendapatkan responsi dan hasil yang kurang baik. Para pegawai cenderung mempunyai angan-angan yang berbeda dan tidak mudah diteliti.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Yang penting, bawahan harus tetap memberitahukan segala sesuatunya kepada atasan mereka, apabila tidak atasan akan terhalang dalam usaha memberikan pengarahan. Untuk maksud tersebut, umumnya dibuat laporan-laporan dan diadakan pertemuan-pertemuan namun seringkali tidak mencukupi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Walau demikian, biasanya perintah dinyatakan secara informal di dalam bahasa yang bukan perintah seperti ” marilah kita segera lanjutkan merevisi rencana kerja kita” biasanya terjadi hubungan pribadi antara pemberi perintah dengan penerimanya dan datangnya selalu dari atasan kepada bawahan. Untuk lengkapnya, perintah tersebut memberitahukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan,, dan kapan pekerjaan itu harus dikerjakan, di mana, dan bagaimana serta mengapa demikian. Sebaiknya perintah tersebut harus dinyatakan sejelas mungkin agar dapat dimengerti, semata-mata sesuai dengan tujuannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Perintah-perintah dapat berupa Lisan<span style=""> </span>atau tulisan, tergantung dari:<o:p></o:p></span></p> <ul style="margin-top: 0cm;" type="square"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Tingkat kepercayaan antara pemberi perintah dan penerimanya<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Hubungan tatap muka dalam organisasi<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Keperluan akan dokumen untuk referensi di masa yang akan datang.<o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Pada beberapa perusahaan, perintah-perintah lisan yang berurusan dengan subyek-subyek pintang, diulang kembali oleh penerima perintah untuk meyakinkan kelengkapan dan ketepatannya. Demikian pula perintah-perintah lisan dapat dikonfirmasi secara tertulis apabila penyampaiannya harus diferivikasi dan menjadi dokumentasi.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Sekali perintah telah dikeluarkan, maka pemberi perintah harus melihat apakah perintah terseebut dilaksanakan antau diabaikan. Cara-cara seperti itu menunjukkan manajemen yang baik. Adalah sangat bijaksana untuk memperkenankan adanya variasi dalam memelihara dan melengkapi perintah-perintah tersebut. Untuk setiap bidang operasi, sebaiknya penerima perintah diberi perintah-perintah hanya dari satu sumber saja. Kelebihan perintah akan membingungkan dan menjadi sia-sia. Urgensi perintah harus jelas dan keyakinan terhadap arti dan tujuan sangat diperlukan. Untuk mendapatkan kepercayaan terhadap suatu perintah diperlukan suatu keterangan cermat yang menjelaskan ”alasan dari penugasan tersebut”. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Di dalam memberikan pengarahan, juga digunakan instruksi-instruksi yang menunjang pengetahuan tentang aspek untuk melaksanakan tugas tertentu. Demikian pula, untuk dapat mengikuti tujuannya maka diliput berbagai situasi, diberi data yang terperinci dan urutan langkah-langkah yang harus ditempuh.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Instruksi-instruksi yang sulit dituliskan dan banyak memakan waktu. Walaupun demikian, instruksi-instruksi semakin banyak digunakan, terutama karena:<o:p></o:p></span></p> <ul style="margin-top: 0cm;" type="square"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI">Memungkinkan penerima melanjutkan pekerjaan yang telah disetujui<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Informasi teknik kerja dapat ditetapkann dan distandarisasi<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Menjamin kesamaan produk<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Mendorong indoktrinasi dan pengembangan personal.<o:p></o:p></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p><br />Metode dan pendekatan yang ingin digunakan oleh seorang manajer di dalam usahanya untuk mengarahkan bawahan, harus berpengaruh terhadap kelompoknya.<o:p></o:p></span></p>rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-79145369373444482562009-05-15T16:55:00.001-07:002009-05-15T16:57:27.387-07:00Untuk Mahasiswa TI Univ. MalahayatiBagi mahasiswa TI Univ. Malahayati yang mengambil mata kuliah Statistik II, silahkan download Tugas Hipotesis Statistik, untuk kemudian dikerjakan.<br />Tugas tersebut harap diserahkan pada pertemuan selanjutnya.<br />Ingat, setiap tugas yang dikerjakan akan menambah nilai Anda.<br />Terimakasih.rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-31910026228923461482009-05-13T22:37:00.000-07:002009-05-13T22:47:30.952-07:00Pencahayaan Pabrik<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Salah satu factor yang mungkin penting dari lingkungan kerja yang dapat memberikan kepuasan dan produktivitas kepada pegawai/karyawan ialah adanya penerangan yang baik. Penerangan yang baik dalam suatu pabrik/perusahaan akan membantu terciptanya suatu tempat kerja yang aman, membantu dalam melaksanakan kegiatan serta membantu dalam menghemat baik penglihatan maupun tenaga serta membantu dalam memberikan semangat bekerja. Efisiensi seorang operator dari tepat tidaknya dia melihat apa yang dia kerjakan, dan oleh karena itu perlu diadakan perencanaan dan pemeliharaan mengenai system penerangan dalam pabrik, sehingga dapat menambah keefektifan bekerja para pekerja dan dapat memberikan keamanan yang lebih besar dibanding tempat yang intensitas cahayanya kurang (gelap).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p>Pada umumnya manajer-manajer pabrik mengakui bagaimanapun juga terdapat keuntungan-keuntungan tertentu yang dapat dicapai dengan adanya penerangan yang baik. Adapun keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari adanya penerangan yang baik adalah:</p> <ul><li>Menaikkan produksi dan menekan biaya</li><li>Memperbesar ketepatan sehingga akan memperbaiki kualitas dari barang yang dihasilkan.</li><li>Meningkatkan pemeliharaan gedung dan keberhasilan pabrik secara umum</li><li>Mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi</li><li>Memudahkan pengamatan/pengawasan</li><li>Memperbaiki moral kerja</li><li>Lebih mudah untuk melihat, sehingga memudahkan untuk melanjutkan kegiatan produksi oleh para pekerja terutama para pekerja yang telah memiliki keterbatasan penglihatan (sudah tua, atau memiliki gangguan penglihatan, dll)</li><li>Penggunaan ruang lantai (floor space) yang lebih baik</li><li>Mengurangi turn over buruh/pegawai</li><li>Mengurangi terjadinya kerusakan dari barang-barang yang dikerjakan dan mengurangi hasil yang perlu dikerjakan kembali.</li><li>Hubungan Produktivitas dan Penerangan</li></ul> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Telah banyak dilakukan percobaan-percobaan untuk membuktikan adanya hubungan antara output dan penerangan yang baik seperti apa yang telah diadakan oelh Hawthorne Plant of Western Electric Company, Inc, dimana telah diperkirakan bahwa dengan bertambah baiknya penerangan maka produktivitas akan meningkat. Akan tetapi percobaan-percobaan ini umumnya gagal untuk menunjukkan berapa besar kenaikan hasil (output yang diakibatkan oleh perbaikan penerangan yang ada. Walaupun hubungan antara hasil (output)<span style=""> </span>dan penerangan yang baik sukar diukur, tetapi ada beberapa yang dapat dihitung dari pertambahan produksi yang langsung dipengaruhi oleh perbaikan penerangan. Hal ini sesuai dengan laporan-laporan yang menyatakan terdapatnya efektivitas dari penerangan yang cukup baik pada output seperti:</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p>Bila terdapat penerangan yang cukup akan memberikan pertambahan produksi dalam punch press production sebesar 25 persen seperti yang dilaporkan oleh suatu perusahaan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pabrik tekstil memperoleh pertambahan output sebesar 9 persen dan mengurangi biaya pembetulan/perbaikan sebesar 33 persen.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p>Pengalaman-pengalaman di atas menggambarkan dengan jelas pengaruh penerangan dalam produksi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p></o:p>Dari sudut pengeluaran, pengalaman industri umumnya menggambarkan bahwa jarak (ranges) dari biaya penerangan yang baik di antara 2 sampai 5 persen dari total daftar gaji (payroll) akan mengakibatkan pertambahan produksi sebesar 5 sampai 25 persen, secara tidak luar biasa. Sebagai tambahan, suasana/kondisi kerja (<i style="">working condition</i>) yang lebih baik, mungkin disebabkan oleh perbaikan penerangan yang membantu mengurangi kecelakaan-kecelakaan, mengurangi absenteeism, mengurangi labor turn-over, mengurangi time-lost dalam pekerjaan dan menarik para pekerja untuk bekerja lebih giat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ciri Penerangan yang Baik (<i style="">Good Lighting</i>)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p><b style="">Sinar /cahaya yang cukup</b>. Penerangan yang cukup merupakan suatu fungsi dari beberapa variable yang saling mempengaruhi dalam menentukan kemampuan kita untuk melihat. Adapun variabel-variabel tersebut ialah: besar suatu<span style=""> </span>objek, waktu /kecepatan, serta penerangan yang cukup. Besarnya suatu objek akan sangat menentukan sekali kemampuan untuk dapat melihat dengan jelas, sedangkan untuk melihat benda-benda berukuran kecil dibuthkan tambahan penerangan yang lebih dari pencahayaan normal, sehingga benda tersebut dapat dilihat lebih terinci. Selain itu, untuk dapat melihat dan merinci benda berukuran kecil harus menghabiskan waktu lebih lama apabila tidak terdapat cahaya yang cukup. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Sinar yang tidak berkilau atau menyilaukan</b>. Objek yang dilihat harus bebas dari sinar/cahaya yang menyilaukan. Cahaya yang menyilaukan ini dapat datang langsung dari sumber cahaya atau dari pantulan cahaya. Lampu-lampu yang tidak memakai pelindung (kap) dan lampu-lampu yang dilindungi secara tak tepat merupakan penyebab dari munculnya cahaya yang menyilaukan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Untuk mengurangi cahaya yang menyilaukan yaitu dengan cara menambah ketinggian objek yang dapat memantulkan kembali cahaya tersebut serta dengan memasang pelindung lampu dengan posisi yang tepat. Selain itu, para manajer harus mampu melakukan perbaikan tata letak fasilitas kerja yang disesuaikan dengan kondisi pencahayaan ruangan agar tidak mengganggu pekerja akibat penerimaan cahaya yang kurang atau akibat pantulan cahaya yang menyilaukan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Tidak terdapat kontras yang tajam</b>. Setiap bagian (<i style="">part</i>) dari suatu objek akan dapat mudah dibedakan dengan bagian-bagian lain dan dari latar belakang sekelilingnya dalam terangnya cahaya yang diperlukan, bila bagian itu dapat dilihat dengan mudah. Hendaknya kita harus membuat kontras sedemikian rupa di antara satu objek dengan yang lainnya serta latar belakang yang terdekat untuk dapat dengan mudah membedakannya. Akan tetapi diusahakan agar kontrase tersbut tidak merupakan suatu kontras yang tajam, karena dapat mengakibatkan kelelahan mata yang berlebihan. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan penambahan tingkat penerangan cahaya pada tempat yang terjadi kontras yang berlebihan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Cahaya terang</b>. Terangnya cahaya yang diperlukan oleh suatu benda bergantung pada banyaknya cahaya yang dipantulkan dari benda tersebut ke mata pengamat/penglihat. Banyaknya cahaya terang yang dibutuhkan untuk dapat melihat dengan baik dan teliti adalah jauh lebih besar daripada banyaknya cahaya yang diperlukan untuk memungkinkan dapat lekas bertindak (bekerja berdasarkan kecerdikan saja). Penglihatan ke suatu bagian sering bergantung dari perbedaan cahaya yang terang di antara bagian tersebut<span style=""> </span>dengan latar belakangnya (kontras). Perbedaan terangnya ini dapat dinyatakan sebagai rasio atau perbandingan terangnya cahaya. Semakin besar rasio kontras yang tercipta, maka akan memudahkan pekerja dalam melakukan pengamatan terhadap benda tersebut. Untuk itu, penerangan hendaknya mempunyai cahaya terang yang relatif seragam.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Distribusi Cahaya, Bayangan, dan Pemancaran Cahaya yang Merata. </b>Pada umumnya distribusi penerangan yang merata akan sangat membantu untuk terciptanya fleksibilitas lay out ruang kerja. Penerangan yang tidak merata atau buram dapat menyebabkan mata lelah karena harus sering melakukan penyesuaian terhadap kondisi ruangan yang memiliki cahaya tidak merata. Di satu sisi mata melihat bagian yang terang, namun di sisi lain mata harus menyesuaikan saat melihat bagian yang gelap.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Banyaknya cahaya yang dipancarkan bervariasi antara bagian-bagian yang ada sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Pekerjaan seperti pembukuan dan tugas-tugas yang membutuhkan penglihatan yang kritis membutuhkan pemancaran cahaya yang tinggi. Sedangkan untuk tugas-tugas yang focus dengan penglihatan membutuhkan pemancaran cahaya yang lebih tinggi. Penerangan yang terarah akan membantu menentukan tempat penyimpangan atau kesalahan dan kerusakan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Warna yang sesuai</b>. Warna memiliki peranan yang penting dalam menciptakan suatu kondisi lingkungan kerja yang kondusif. Penggunaan warna yang sesuai dengan psikologis lingkungan kerja adalah sangat baik mengingat pekerjaan yang dilakukan menghabiskan waktu yang sama pada tempat atau lokasi yang tetap. Selain itu, penggunaan warna yang tepat juga dapat mengurangi pantulan-pantulan cahaya atau cahaya-cahaya yang pudar akibat warna yang tidak terang. Dengan demikian, perlu dilakukan penyesuaian antara warna yang diruangan dengan kondisi kerja yang ada.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=""> </span></p>rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-61192055154701319042009-05-11T06:22:00.000-07:002009-05-11T06:26:22.658-07:00Perbedaan Antara Pemasaran dan PenjualanBanyak orang dan beberapa ekskutif bisnis belum memahami perbedaan antara penjuaaln dan pemasran. Banyak orang berfikir bahwa kedua istilah itu sama. Padahal masing-masing mempunyai konsep yang berbeda.<br /><br />Di bawah konsep penjualan, sebuah perusahaan membuat produk dan kemudian mendayagunakan aneka metode penjualan untuk membujuk konsumen membeli produknya. Ini berarti bahwa perusahaan mengarahkan permintaan konsumen agar sesuai denngan supply yang diajukan. Sebaliknya dibawah konsep pemasaran perusahaan menjajaki apa yang diinginkan oleh konsumen dan kemudian berusaha mengembangkan produk yang akan memuaskan keinginan konsumen dan sekaligus memperoleh laba. Disini perusahaan menyesuaikan supply mereka untuk memenuhi permintaan konsumen.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Mengelola Sistem Pemasaran<br /><br /></span>Sebuah perusahaan harus merencanakan, melaksankan dan menilai system pemasarannya. Artinya, orgnisasi harus mengelola<br />(me-manage) upaya pemasarannya dengan efektif. Sebuah program pemasaran yang efektif penting bagi kesejahteraan sebuah perusahaan, siapa yang bertanggung jawab? Tidak lain adalah ppihak manajemen perusahaan. Keberhasilan sebuah perusahaan tergantung sepenuhnya pada mutu manajemennya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Proses Manajemen</span><br /><br />Proses manajemen yang diterapkan di pemasaran pada dasarnya terdiri dari :<br />1. perencanaan sebuah program perencanaan<br />2. pelaksanaannya<br />3. penilaian serta evaluasi atas prestasinya.<br /><br />Tahap perencanaan menetapkan tujuan dan memilih strategi serta taktik untuk mencapinya. Tahap pelaksanaan mencakup pembentukan organisasi pemasaran dan pengisian stafnya serta pengarahan jalannya operasi agar sesuai dengan rencana. Tahap penilaian prestasi adalah contooh yang bagus dari proses manajemen yang saling berkaitan dan memiliki sifat dasar bersinambung. Artinya, penilaian adalah peninjauan ke belakang dan peninjauan ke depan sekaligus, yaitu sebuah banang merah antara prestasi pada waktu silam dan perencanaan serta operasi pada masa yang akan datang.<br /><br /> <table class="MsoTableGrid" style="border: medium none ; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style="">Penjualan<o:p></o:p></b></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style="">Pemasaran<o:p></o:p></b></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <ol style="margin-top: 0in;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">tekanan pada produk<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">perusahaan pertama-tama membuat produk dan kemudian mereka-reka bagaimana menjualnya.<o:p></o:p></li></ol> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <ol style="margin-top: 0in;" start="3" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">manajemen berorientasi ke volume penjualan.<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">perencanaan berorientasi <o:p></o:p></li></ol> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0in 5.4pt; width: 221.4pt;" valign="top" width="295"> <ol style="margin-top: 0in;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">tekanan pada keinginan konsumen<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">perusahaan pertama-tama menentukan apa yang diinginkan konsumen dan kemudian mereka-reka bagaimana membuat dan menyerahkan produknya untuk memenuhi keinginan itu.<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">manajemen berorientasi ke laba usaha.<o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">perencanaan berorientasi ke hasil jangka panjang, berdasarkan produk-produk baru, pasar hari esok, dan pertumbuhan yang akan datang.<o:p></o:p></li></ol> </td> </tr> </tbody></table>rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-85054964251452653632009-05-06T04:22:00.000-07:002009-05-06T04:23:13.245-07:00Material Handling Yang Baik dan EfisienSuatu sistem dari material handling yang baik dan efisien akan memberikan keuntungan-keuntungan atau sumbangan kepada pabrik secara efektif dengan cara sebagai berikut.<br />1. Biaya handling menjadi lebih murah dan lebih mudah dilaksanakan. Sudah jelas bahwa perbaikan dalam metode material handling akan mengurarngi biaya karena barang-barang atau bahan-bahan dapat bergerak lebih cepat. Selain itu tenaga kerja yang digunakan lebih sedikit.<br />2. Hasil yang dapat ditampung oleh pabrik lebih banyak. Dengan menggunakan ruang lebih efektif terutama overhead space seperti penggunaan ban berjalan, maka akan lebih banyak barang-barang yang dapat diproduksi atau peningkatan dari kapasitas bangunan.<br />3. Berkurangnya waktu yang tidak produtif. Bila barang-barnag bergerak atau mengalir dengan lancer, maka waktu menganggurnya mesin-mesin dan tenaga kerja dapat dihindarkan.<br />4. Mempertinggi keselamatan kerja, serta mencegah kerusakan dari barang-barang yang dihasilkan.<br />5. Menaikkan semangat para pekerja, karena dapat dikurangi kelelahan para pekerja sebab dipergunakannya alat-alat handling seperti ban berjalan (conveyor) atau kereta dorong.<br />6. Memperbaiki hubungan kerja (labor relation), karena dengan dipergunakannya mesin-mesin handling akan memberikan kesenangan kepada para pekerja dan ini merupakan salah satu aspek psikologis.<br />7. Mengurangi biaya per unit produk yang dapat disebabkan oleh salah satu atu kombinasi dari keenam cara tersebut diatas.<br /><br />Seperti telah dikatakan bahwa kita harus melihat kemungkinan-kemungkinan untuk mengurangi pemborosan dalam biaya material handling. Cara mengurangi pemborosan tersebut adalah dengan memperhatikan prinsip-prinsip efisiensi. Sebagaimana kita ketahui bahwa biaya-baiaya yang harus dikeluarkan bagi pekerja-pekerja adalah sangat tinggi. Oleh karena itu tidak akan efektif dan efisien apabila sebagan besar waktu kerja para pekerja dihabiskan untuk melaksanakan kegiatan material handling saja. Biaya-biaya ini sebagian besar dapat dikurangi dengan jalan mempekerjakan tenaga-tenaga kerja yang kurang ahli untuk melaksanakan material handling menggunakan peralatan untuk membantu para pekerja dalam melaksanakan kegiatan material handling tersebut. <br /><br />Prinsip efisiensi sangat penting untuk diperhatikan dalam aktivitas material handling. Sebagai contoh, apabila bahan-bahan atau barang-barang hendak dipindahkan maka cara terbaik dan lebih efisien adalah jika bahan-bahan atau barang-barang tersebut tidak dipindahkan dengan tangan tetapi dengan alat pengangkut, misalnya dengan menggunakan tenaga angina, ban berjalan dan tenaga air untuk memindahkan barang-barang atau bahan-bahan dan untuk membuang sampah secara otomatis ke dalam tempat sampah.<br /><br />Sebelum material handling diterapkan, perlu dilakukan pengkoordinasian terutama dalam penelaahan atau penyelidikan aspek-aspek produksi yang menyangkut kegiatan material handling, sperti:<br />1. Produk design, dimana produk yang direncanakan haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga mudah diangkut atau dipindahkan.<br />2. Plant layout, dimana bagian-bagian dan peralatan haruslah diatur supaya pemindahan bahan/barang dalam proses dapat berjalan dengan lancer, sehingga dapat mengurangi saktu pengerjaan dan waktu material handling. Plant layout dan material handling seharusnya berjalan bersamaan, di mana tentunya suatu layout yang direncanakan dan dibuat dengan baik akan mencegah kemacetan-kemacetan dalam aliran atau pergerakan bahan-bahan dalam proses.<br />3. Production planning, di mana urutan-urutan proses produksi haruslah diatur sedemikian rupa sehingga pemindahan bahan-bahannya mudah dilaksanakan.<br />4. Pengepakan (packaging) harus memperhatikan agar handlingnya dapat dilakukan dengan mudah, dimana pembungkusan harus dibuat dengan baik dan kuat.rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-65984839696222482182009-05-06T04:13:00.000-07:002009-05-06T04:20:56.161-07:00Analytical Hierarchy Process (AHP)<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cshinta%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:298607247; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1151418816 134807567 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:56.5pt; mso-level-number-position:left; margin-left:56.5pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal">Sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya ketidak pastian atau ketidaksempurnaan informasi. Penyebab kerumitan pengambilan keputusan lainnya adalah banyaknya factor yang berpengaruh terhadp pilihan-pilihan yang ada, beragamnya criteria pemilihan, dan jika pengambilan keputusan adalah lebih dari satu.</p> <p class="MsoNormal"><st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:city></st1:place> suatu metode untuk mempermudah pengambilan keputusan apabila kerumitan terjadi sebagai akibat dari banyaknya criteria.</p><p class="MsoNormal">
<br /></p> <p class="MsoNormal">Analytical hierarchy process atau AHP merupakan suatu teknik untuk membantu menyelesaikan masalah ini. AHP diperkenalkan oleh Thomas L. Saaty</p><p class="MsoNormal">
<br /></p> <p class="MsoNormal">Dengan mengikuti perkembangan yang ada, maka semakin banyaklah penggunaan AHP yang diaplikasikan untuk menentukan prioritas pilihan-pilihan dengan banyak criteria, dan juga digunakan sebagai metode alternative untuk menyelesaikan bermacam-macam masalah, seperti memilih <i style="">portfolio, </i>analisis manfaat biaya, peramalan (<i style="">forcasting</i>), dan lain sebagainya. Luasnya penggunaan AHP di berbagai bidang dimungkinkan karena AHP cukup mengandalkan pada intuisi sebagai input utamanya, namun intuisi harus datang dari pengambilan keputusan yang cukup informasi dan memahami masalah keputusan yang dihadapi.</p><p class="MsoNormal">
<br /></p> <p class="MsoNormal">Pada dasarnya AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran. Ilmu ini digunakan untuk menemukan skala rasio baik dari perbandingan pasangan yang diskrit maupun continue. Perbandingan-perbandingan ini dapat diambil dari ukuran actual atau dari suatu skala dasar yang mencerminkan kekuatan perasaan dari preferensi relative. AHP memiliki perhatian-perhatian khusus tentang penyimpangan dari konsistensi, pengukuran dan pada ketergantungan di dalam dan di antara kelompok elemen strukturnya.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p style="font-weight: bold;" class="MsoNormal">DASAR-DASAR AHP</p> <p class="MsoNormal">Skala ukuran panjang (meter), temperature (derajt), waktu (detik) dan uang (rupiah) telah digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengukur bermacam-macam kejadian secara pisik. Kita ketahui bahwa penerapan seperti itu dapat diterima secara umum. Pertanyaannya adalah apakah kita ddapat memperluas dan membenarkan penggunaan skala tersebut secara beralasan dan mudah dipahami untuk mencerminkan perasaan-perasaan kita pada bermacam-macam persoalan social, ekonomi dan politik? sulit dibayangkan, sebab di sini lebih cocok bila digunakan suatu ukuran lain yang lebih sederhana, misalnya persentase. Namun, variable-variabel social, ekonomi dan politik tidak jarang sulit untuk dilakukan pengukuran. Misalnya saja permasalahan tentang bagaimana mengukur produk yang berupa rasa aman karena tidak adanya serangan dari negara lain yang dihasilkan karena pengeluaran pemerintah di bidang pertahanan, bagaimana mengukur kerugian yang diderita masyarakat karena bermacam-macam polusi dan kerusakan lingkungan akibat industrialisasi, bagaimana mengkuantifikasi kesenangan karena dapat menikmati waktu senggang, dan lain sebagainya.</p><p class="MsoNormal">
<br /></p> <p class="MsoNormal">Di samping itu, sering ditemui bahwa tindakan yang dilakukan pemerintah , perusahaan besar, atau badan apa saja, sringkali memberikan bermacam-macam pengaruh pada banyak segi kehidupan. Kemudian, pertanyaan adalah bagaimana mengatakan bahwa suatu tindakan adalah lebih baik di banding tindakan lain? Kesultan menjawab pertanyaan ini disebabkan dua alasan utama.</p><p class="MsoNormal">
<br /></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-weight: bold;">Pertama</span>, pengaruh-pengaruh itu kadang-kadang tidak dapat dibandingkan karena satuan ukuran atau bidang yang berbeda.
<br /></p><p class="MsoNormal">
<br /></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-weight: bold;">Kedua</span>, pengaruh-pengaruh itu kadang-kadang saling bentrok, artinya perbaikan pengaruh yang satu hanya dapat dicapai dengan pemburukan pengaruh lainnya. Alas an-alasan ini menyulitkan kita dalam membuat ekuivalensi antar pengaruh. Bertolak dari hal ini, maka diperlukan suatu skala yang luwes disebut prioritas, yaitu suatu ukuran abstrak yang berlaku untuk semua skala. Penentuan prioritas inilah yang akan dilakukan dengan menggunakan AHP.</p> <p class="MsoNormal">Dalam menyelesaikan persoalan dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahamu, diantaranya adalah: <i style="">decomposition, comparative judgement, synthesis of priority, </i>dan <i style="">logical consistency. </i></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><b style="">Decomposition<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal">Merupakan suatu aktivitas penguraian permasalahan menjadi unsur-unsurnya. Dekomposisi atau penguraian yang dilakukan harus mencapai unsur terkecil (detail) sampai tidak memungkinkan untuk dilakukan penguraian lebih lanjutuntuk memperoleh hasil yang akurat. Karena alas an inilah maka proses analisis ini dinamakan hirarki (<i style="">hierarchy</i>). <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:city></st1:place> dua jenis hirarki, yaitu lengkap dan tidak lengkap.</p> <p class="MsoNormal">Hirarki lengkap semua elemen pada suatu tingkat memiliki semua elemen yang ada pada tingkat berikutnya, dan sebaliknya.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><b style="">Comparative Judgement<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal">Prinsip ini berarti membuat penilaian tentang kepentingan relative dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat di atasnya. Penelitian ini merupakan inti dari AHP, karena ia akan berpengaruh pada prioritas elemen-elemen. Hasil dari penilaian ini akan tampak lebih enak bila disajikan dalam bentuk matriks yang dinamakan matriks <i style="">pairwise comparison.</i> Pertanyaan yang biasa diajukan dalam penyusunan skala kepentingan adalah:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 56.5pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Elemen-elemen mana yang lebih (penting/disukai/mungkin/…) dan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 56.5pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]-->Berapa kali lebih (penting/disukai/mungkin/…)?</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Agar diperoleh skala yang bermanfaat ketika membandingkan dua elemen, seseorang yang akan memberikan jawaban perlu pengertian menyeluruh tentang elemen-elemen yang dibandingkan dan relevansinya terhadap criteria atau tujuan yang dipelajari. Dalam penyusunan skala kepentingan ini, digunakan patokan table berikut.</p><p class="MsoNormal"><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cshinta%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} table.MsoTableGrid {mso-style-name:"Table Grid"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; border:solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt:solid windowtext .5pt; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-border-insideh:.5pt solid windowtext; mso-border-insidev:.5pt solid windowtext; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <table class="MsoTableGrid" style="border: medium none ; border-collapse: collapse;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="border: 1pt solid windowtext; padding: 0cm 5.4pt; width: 95.4pt;" valign="top" width="127"> <p class="MsoNormal">Tingkat Kepentingan<o:p></o:p></p> </td> <td style="border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 347.4pt;" valign="top" width="463"> <p class="MsoNormal">Definisi<o:p></o:p></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; border-width: medium 1pt 1pt; padding: 0cm 5.4pt; width: 95.4pt;" valign="top" width="127"> <p class="MsoNormal">1<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal">3<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal">4<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal">6<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal">9<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal">2,4,6,8<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal"><i style="">Reciprocal<o:p></o:p></i></p> </td> <td style="border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; border-width: medium 1pt 1pt medium; padding: 0cm 5.4pt; width: 347.4pt;" valign="top" width="463"> <p class="MsoNormal">Sama pentingnya disbanding yang lain<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal">Moderat pentingnya dengan yang lain<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal">Kuat pentingnya disbanding yang lain<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal">Sangat kuat pentingnya disbanding yang lain<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal">Ekstrim pentingnya dibanding yang lain<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal">Nilai di antara dua penilaian yang berdekatan<o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal">Jika elemen i memiliki salah satu angka di atas ketika dibandingkan elemen j, maka j memiliki nilai kebalikannya ketika disbanding elemen i</p> </td> </tr> </tbody></table> </p><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]-->
<br /><span style="font-size:85%;">Dalam penilaian kepentingan relative dua elemen berlaku aksioma reciplocal artinya jika elemen i dinilai 3 kali lebih penting disbanding j, maka elemen j harus sama dengan 1/3 kali pentingnya dibanding elemen i. Di samping itu, perbandingan dua elemen yang sama akan menghasilkan angka 1, yang artinya sama penting. Dua elemen berlainan dapat saja sama penting. Jika terdapat n elemen, maka akan diperoleh matriks pairwise comparison berukuran n x n. banyaknya penilaian yang diperlukan dalam menyusun matriks ini adalah n(n – 1)/2 karena matriksnya reciprocal dan elemen-elemen diagonal sama dengan 1.</span> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Synthesis of Priority</p> <p class="MsoNormal">Dari setiap matriks pairwise comparison kemudian dicari eigenvectornya untuk mendapatkan local riority. Karena matriks pairwise comparison terdapat pada setiap tingkat, maka untuk mendapatkan global priority harus dilakukan sintesa di antara local priority. Prosedur melakukan sintesa berbeda menurut bentuk hirarki. Pengurutan elemen-elemen menurut kepentingan relative melalui prsedur sintesa dinamakan priority setting.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Logical Consistency</p> <p class="MsoNormal">Konsistensi memiliki dua makna. Pertama adalah bahwa objek-objek yang serupa dapat dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Contohnya, anggur dan kelereng dapat dikelompokkan dalam himpunan yang seragam jika bulat merupakan kriterianya. Tetapi tak dapat jika rasa sebagai kriterianya. </p> <p class="MsoNormal">Arti kedua adalah menyangkut tingkat hubungan antara objek-objek yang didasarkan pada criteria tertentu. Contohnya, jika manis merupakan criteria dan madu dinilai 5x lebih manis disbanding gula, dan gula 2x lebih manis disbanding sirup, maka seharusnya madu dinilai 10x lebih manis disbanding sirup. Jika madu hanya dinilai 4x manisnya disbanding sirup, maka penilaian tak konsisten dan proses harus diulang jika ingin memperoleh penilaian yang lebih tepat.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Beberapa aplikasi AHP yang biasa digunakan antara lain untuk memilih portofolio, untuk analisis manfaat biaya, untuk peramalan, dan AHP dalam kelompok. </p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>
<br />rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-34114547834238428462009-05-06T04:06:00.000-07:002009-05-06T04:09:00.194-07:00Bauran Pemasaran Jasa (Service Marketing Mix)Dinamika hamper semua pasar jasa telah berubah. Tingkat kompetensi yang rendah telah mengarah kepersaingan yang ketat dan intens. Dalam kondisi pasar yang semakin kompetitif, pemasaran telah menjadi kunci pembeda antara kesuksesan dan kegagalan perusahaan. ditinjau dari fungsinya, pemasaran memiliki tiga komponen unci (Paybe, 2000: 28), yakni:<br /><br />Bauran pemasaran, yakni unsure-unsur atau elemen-elemen internal penting yang membentuk program pemasaran sebuah organisasi<br />Kekuatan paar peluang dan ancaman eksternal dimana operasi-operasi pemasaran sebuah irganisasi berinteraksi, dan<br />Proses penyelarasan proses strategic dan manajerial untuk memastikan bahwa bauran pemasaran dan kebijakan-kebijakan internal layak bagi kekuatan pasar.<br /><br />Bauran pemasaran merupakan satu dari sekian konsep yang paling universal yang telah dikembangkan dalam pemasaran. Meningkatnya perhatian pada aplikasi pemasaran dalam sector jasa telah mengarah pada pertanyaan apa saja komponen-komponen atau unsure-unsur kunci bauran pemasaran jasa.<br />Langkah awal dalam merumuskan dan mengembangkan program-program pemasaran strategis adalah menspesifikasikan tujuan-tujuan yang akan dicapai dan seluruh strategi pemasaran yang digunakan (Boyd, Walker dan Larreche, 2000: 21). Tujuan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain dapat berbeda-beda. Tujuan perusahaan dapat berupa pencapaian volume penjualan yang tinggi, mendominasi pangsa pasar, meningkatkan keuntungan, dan sebagainya.<br />Setelah tujuan perusahaan dirumuskan dan ditetapkan, barulah dibuat program-program yang selaras dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. salah satu program pemasaran yang dapat digunakan adalah program bauran pemasaran yang merupakan salah satu konsep penting dalam pemasaran yang menjadi elemen dari perencanaan pemasaran. Kotler dan Amstrong (2000: 47) menyatakan:<br />“Marketing mix as the set of controllable, tactical marketing tools that the firm blend to produce the response it wants in the target market”.<br /><br />Mc Charty (dalam Smith, 1995: 18), mengartikan bauran pemasaran sebagai<br />“Marketing mix is one conceptual which helps to structure the approach to each marketing challenge”.<br /><br />Dalam perumusan bauran pemasaran jasa perlu diperhatikan bahwa rumusan itu harus tepat pada pasar sasaran. Elemen-elemen bauran pemasaran seperti product, price, place, dan promotion dirasakan kurang memadai oleh para ilmuan dan praktisi, terutama bila produk itu berupa jasa. Booms dan Bitner dalam Rust, Zahorik dan Keiningham (1996: 10) menambahkan lagi 3 unsur bauran pemasaran, yaitu: people, physical evidence, dan process. Dengan demikian bauran pemasaran untuk jasa yang kita kenal sekarang terdiri dari 7P yaitu:<br />product, price, place, promotion, people, physical evidence, dan process.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Unsur-Unsur Bauran Pemasaran</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Bauran Pemasaran Tradisional</span><br /><span style="font-weight: bold;">Produk (Product)</span>, merupakan barang fisik, jasa, ataupun kombinasi keduanya, yang ditawarkan kepada sasaran. Produk merupakan elemen marketing mix yang pertama kita ketahui, untuk dapat menyusun bauran pemasaran selanjutnya yang sesuai dengan jenis produk tersebut.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Harga (Price)</span>, merupakan sejumlah uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk/jasa hasil perusahaan. Dalam mempertimbangkan harga harus diperhatikan tingkat permintaan produk/jasa, perkiraan biaya produksi/operasional, harga produk pesaing, situasi, dan kondisi persaingan seta pasar sasaran.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Tempat Pelayanan (Place)</span>, merupakan perencanaan dan pelaksanaan program penyaluran produk melalui lokasi pelayanan yang tepat pada waktu yang tepat dan dengan jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Promosi (Promotion)</span>, merupakan kombinasi dari variable-variabel periklanan, penjualan tatap muka. Promosi penjualan, dan publikasi yang dilakukan perusahaan dalam upaya mengkomunikasikan produk dengan para konsumen.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Bauran Pemasaran Non-Tradisional</span><br /><span style="font-weight: bold;">Sumber daya manusia (Human Resource)</span>, merupakan orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan dan merupakan factor yang memegang peranan penting bagi semua organisasi. Dalam perusahaan jasa, unsure people ini bukan hanya memainkan peranan penting dalam bidang produksi atau operasional saja, tetapi juga dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen. Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan dan image perusahaan jasa yang bersangkutan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Sarana Fisik (Physical Evidence)</span>, merupakan suatu hal yang secara nyata ikut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsure-unsur yang termasuk dalam physical evidence antara lain lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik, peraalatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang yang disatukan dengan service yang diberikan seperti tiket, sampul, label dan sebagaina.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Proses (Process)</span>, merupakan suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya secara cepat dan tepat. Untuk perusahaan jasa kerjasama antara marketing dan operasional sangat penting dalam elemen proses ini.rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-48873282193093285702009-05-06T04:00:00.000-07:002009-05-06T04:06:16.399-07:00<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cshinta%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:342706288; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1569778474 -496708924 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:image; list-style-image:url("file:///C:/DOCUME~1/shinta/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif"); mso-level-text:; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol; color:windowtext;} @list l1 {mso-list-id:1017585777; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1977350144 -496708924 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:image; list-style-image:url("file:///C:/DOCUME~1/shinta/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif"); mso-level-text:; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol; color:windowtext;} @list l2 {mso-list-id:2014644133; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-358866948 -496708924 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:image; list-style-image:url("file:///C:/DOCUME~1/shinta/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif"); mso-level-text:; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:72.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol; color:windowtext;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal">Konsep Just in Time adalah sebuah pendekatan yang berusaha mengurangi semua sumber pemborosan dan segala hal yang tidak mempunyai nilai tambah lagi bagi kegiatan produksi.</p><p class="MsoNormal">
<br /></p> <p class="MsoNormal">Konsep ini merupakan salah satu falsafah yang meliputi tidak saja pada pengelolaan inventori tetapi juga pada seluruh system produksi.</p> <p class="MsoNormal">Produk dibuat pada saat atau “just in time” dibutuhkan dan bukan karena ada kemungkinan atau ‘just in time” dibutuhkan.</p><p class="MsoNormal">
<br /></p> <p class="MsoNormal">Dasar pemikiran dari konsep JIT bahwa inventori merupakan nilai dan sumber daya yang menganggur sehingga merupakaan pemborosan. Konsep JIT mengusahakan pendayagunaan semua kemampuan pekerja, untuk memproduksi produk yang berkualitas dan selesai pada jadwal waktu yang telah ditentukan.</p><p class="MsoNormal">
<br /></p> <p class="MsoNormal">Di sampung itu, para pekerja juga dituntut untuk setiap kali mengadakan perbaikan proses produksi. Hal ini dapat dilakukan dengan tindakan pro-aktif para pekerja melalui kelompok-kelompok kerja. Pada akhirnya konsep JIT akan menghasilkan hal-hal sebagai berikut.</p> <ul><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style=""></span></span>Jmlah persediaan lebih sedikit</li><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style=""></span></span>Biaya yang dikeluarkan lebih rendah</li><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style=""></span></span>Kualitas yang dihasilkan lebih baik</li></ul> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p style="font-weight: bold;" class="MsoNormal">Proses Pelaksanaan JIT</p> <p class="MsoNormal">Jadwal pokok JIT ditetapkan untuk periode waktu tertentu, yang akan memberikan peluang ke semua bagian pelaksana pekerjaan dan pemasok untuk merencanakan pekerjaan masing-masing.</p> <p class="MsoNormal">Metode JIT menggunakan satu sarana sederhana untuk memindahkan material dari satu pusat kerja ke pusat kerja berikutnya. Sarana ini disebut dengan nama system KANBAN.</p><p class="MsoNormal">
<br /></p> <p class="MsoNormal">Pelaksanaan system kanban adalah sebagai berikut.</p> <p class="MsoNormal">Material diletakkan dalam satu wadah kecil yang mempunyai volume tertentu. Apabila semua wadah ini penuh terisi material maka mesin produksi akan berhenti bekerja dan akan mulai bekerja lagi apabila wadah kosong datang dari pusat kerja yang membutuhkan material tersebut.</p><p class="MsoNormal">
<br /></p> <p class="MsoNormal">Dengan demikian, maka persediaan barang dalam proses dapat dibatasi dengan wadah yang dibuat sesuai dangan volume kebutuhan. Wadah ini dipindahkan dari pusat kerja yang satu ke pusat kerja lainnya sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.</p><p class="MsoNormal">
<br /></p> <p class="MsoNormal">Sasaran dari metode JIT adalah menghasilkan material dalam satu paket saja. Hal ini tidak ekonomis karena biaya persiapan proses tidak sebanding dengan biaya pengelolaan inventori. Untuk mengatasi hal ini maka waktu persiapan diperkecil, yang akan mengakibatkan ukuran paket material menjadi kecil. Ukuran paket material yang sdikit menyebabkan waktu produksi kecil, dan persiapan mesin lebih cepat sehingga produksi akan lebih fleksibel. Untuk mendukung semua itu diperlukan pekerja yang mempunyai keahlian dan keterampilan yang luas dan beragam.</p><p class="MsoNormal">
<br /></p> <p class="MsoNormal">Tata letak pabrik berbeda pada metode JIT karena penyimpanan inventori tidak dipusatkan melainkan diletakkan di masing-masing pusat kerja siap untuk proses berikutnya. Julah inventori sedikit karena hanya untuk kebutuhan persediaan beberapa jam atau hari saja maka ruang gudang dan akhirnya ukuran pabrik<span style=""> </span>menjadi lebih kecil yaitu 1/3 lebih kecil.</p> <p class="MsoNormal">Kualitas kerja harus dijaga dengan baik dan apabila ada sesuatu kesalahan akan<span style=""> </span>segera diperbaiki pada proses berikutnya.</p><p class="MsoNormal">
<br /></p> <p class="MsoNormal">Hubungn dengan pemasok pada system JIT sedemikian rupa sehingga agar pemasok mengirim material dengan frekuensi sebanyak mungkin langsung ke bagian produksi sehingga mengurangi penyimpanan atau inventori bahan mentah.</p> <p class="MsoNormal">Pemasok juga akan menerima wadah kanban untuk diisi dan dikirim ke bagian produksi sehingga pemasok akan merupakan rangkaian dan bagian dari produksi.</p> <p class="MsoNormal">Tampak di sini metode JIT mempengaruhi semua aspek dari operasi:</p> <ul><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span>Ukuran paket material atau lot sizing inventori</li><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style=""></span></span>Penjadwalan proses produksi</li><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style=""></span></span>Kualitas</li><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style=""></span></span>Tata letak ruang kerja atau fasilitas layout</li><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style=""></span></span>Pemasok</li><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style=""></span></span>Hubungan perburuhan</li></ul>
<br /> <p class="MsoNormal">Selain itu tujuan metode JIT adalah untuk memperbaiki pengembalian investasi atau return of investment yang mana meningkat disebabkan karena:</p> <ul><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style=""></span></span>Pendapatan perusahaan meningkat</li><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style=""></span></span>Biaya operasi berkurang</li><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style=""></span></span>Investasi sedikit</li><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style=""></span></span>Sedikit kesalahan produksi </li><li><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol;"><span style=""></span></span>Sedikit jumlah inventori</li></ul>
<br /> <p class="MsoNormal">Yang terpenting pada system JIT ialah aktivitas pemecahan masalah atau problem solving yang dilakukan oleh manajemen bersama-sama dengan pekerja, terutama dalam usaha menghilangkan inventori dan kemudian menjamin mutu produksi dengan perbaikan yang terus-menerus.</p> rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-67010202016542466092009-05-06T03:51:00.001-07:002009-05-06T03:55:20.271-07:00Pengertian KKK<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cshinta%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal">Menurut Payman Simanjuntak pada buku Manajemen Keselamatan Kerja, keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu factor yang dapat meningkatkan nilai saing dari suatu perusahaan, sebab keselamatan dan kesehatan kerja mempunyai dampak terhadap lingkungan di sekitarnya.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><b style="">Standar Keselamatan Kerja<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal">Keselamatan kerja berhubungan erat dengan peningkatan produksi atau produktivitas sebab keselamatan kerja akan membawa iklim keamanan dan ketenangan sehingga sangat membantu bagi hubungan pekerja dan pengusaha yang merupakan landasan kuat terciptanya klancaran produksi.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><b style="">Faktor-faktor Keselamatan Kerja<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal">Kesalahan yang disebabkan<span style=""> </span>karena mesin ataupun desain dari peralatan kerja disebut <i style="">Design Related Error </i>atau <i style="">Design Error </i>(Willie Hammer, 1989)</p> <p class="MsoNormal">Kesalahan yang disebabkan oleh seseorang dalam mengoperasikan alat kerja atau produksi antara lain disebabkan oleh:</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Pekerja yang bersangkutan tidak terampil atau tidak mengetahui cara mengoperasikan alat-alat tersebut.</p> <p class="MsoNormal">Pekerja tidak hati-hati, lalai dalam kondisi terlalu lelah atau dalam keadaan sakit</p> <p class="MsoNormal">Tidak tersedianya alat-alat pengaman dan/atau</p> <p class="MsoNormal">Alat kerja atau alat produksi yang<span style=""> </span>digunakan dalam keadaan tidak baik atau tidak layak pakai lagi.</p><p class="MsoNormal">
<br /></p><p class="MsoNormal"><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cshinta%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> </p><p class="MsoNormal"><b style="">Proteksi Keselamatan Kerja<o:p></o:p></b></p> <p class="MsoNormal">Beberapa metode yang digunakan untuk menganalisis sumber-sumber bahaya dalam perusahaan industri menurut Willie Hammer adalah:</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p></p><ol><li><i style="">Critical Incident Technique<o:p></o:p></i></li><li><i style="">Fault Tree Analysis</i></li></ol><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cshinta%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Beberapa metode yang digunakan untuk menerapkan keselamatan kerja dalam perusahaan industri<span style=""> </span>menurut Willie Hammer adalah sebagai berikut.</p> <ol><li><i style="">Lockins </i><span style=""> </span>dan <i style="">Lockouts<o:p></o:p></i></li><li><i style="">Two Man Concept<o:p></o:p></i></li><li><i style="">Buddy System<o:p></o:p></i></li><li><i style="">Fail Safe Designs<o:p></o:p></i></li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"> </p> rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-87012815316705087722009-05-01T23:19:00.000-07:002009-05-01T23:43:02.056-07:00Biaya dalam PersediaanTerdapat lima kategori biaya yang dikaitkan dengan keputusan persediaan, yaitu:<br /><span style="font-weight: bold;">1. Biaya pemesanan (ordering cost)</span><br /><span style="font-weight: bold;">2. Biaya penyimpanan (carrying cost)</span><br /><span style="font-weight: bold;">3. Stock out cost</span><br /><span style="font-weight: bold;">4. Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas</span><br /><span style="font-weight: bold;">5. Biaya bahan atau barang itu sendiri</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Biaya Pemesanan</span><br />merupakan biaya yang dikaitkan dengan usaha untuk mendapatkan bahan atau barang dari luar. Biaya pemesanan dapat berupa: biaya penulisan pesanan, biaya proses pesan, biaya materai/perangko, biaya faktur, biaya pengetesan, biaya pengawasan, dan biaya transportasi. Sifat biaya pemesanan ini adalah semakin besar frekwensi pembelian maka semakin besar biaya pemesanan yang harus dikeluarkan<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Biaya Penyimpanan</span><br />Komponen utama dari biaya simpan terdiri dari:<br /><ol><li> Biaya modal, meliputi opportunity cost atau biaya modal yang diinvestasikan dalam persediaan, gedung, dan peralatan yang diperlukan untuk mengadakan dan memelihara persediaan.</li><li>Biaya simpan, meliputi biaya sewa gudang, perawatan dan perbaikan bangunan, listrik, gaji personel keamanan, pajak atas persediaan, pajak dan asuransi peralatan, biaya penyusutan dan perbaikan peralatan. Biaya tersebut ada yang bersifat tetap (fix cost) ada yang variabel, dan ada yang semifix dan semi variabel.<br /></li><li>Biaya resiko, yang meliputi biaya keusangan, asuransi persediaan, biaya susut secara fisik, dan resiko kehilangan.</li></ol>Beberapaa komponen biaya penyimpanan secara relatif sangat kecil, tetapi secara total biaya penyimpanan ini cukup besar. Beberapa studi menunjukkan bahwa biaya penyimpanan berkisar 35% dari nilai persediaan. sebagian besar biaya penyimpanan merupakan biaya modal atau oportunity cost.<br />Sifat biaya penyimpanan adalah semakin besar frekwensi pembelian bahan, semakin kecil biaya penyimpanan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Biaya Kekurangan Persediaan</span><br />Biaya kekurangan persediaan terjadi apabila persediaan tidak tersedia digudang ketika dibutuhkan untuk produksi atau ketika langganan memintanya. Biaya yang dikaitkan dengan stockout meliputi biaya penjualan atau permintaan yang hilang (biaya ini sangat sulit dihitung), biaya yang dikaitkan dengan proses pemesanan kembali seperti biaya ekspedisi khusus, penanganan khusus, biaya penjadwalan kembali produksi, biaya penundaan, dan biaya bahan pengganti.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Biaya yang dikaitkan dengan Kapasitas</span><br />Biaya ini terjadi karena perubahan dalam kapasitas produksi. Perubahan kapasitas produksi diperlukan karena perusahaan berusaha untuk memenuhi fluktuasi dalam permintaan. Perubahan kapasitas produksi, menghendaki adanya perubahan dalam persediaan. Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas dapat berupa: biaya kerja lembur untuk meningkatkan kapasitas, latihan tenaga kerja baru, dan biaya labor turn over.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Biaya Bahan atau Barang</span><br />Merupakan harga yang harus dibayar atas item yang dibeli. Biaya ini akan dipengaruhi oleh besarnya diskon yang diberikan supplier. Oleh karena itu biaya bahan atau barang akan bermanfaat dalam menentukan apakah perusahaan sebaiknya menggunakan harga diskon atau tidak.rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-55183034912363018122009-05-01T22:16:00.000-07:002009-05-01T22:50:31.525-07:00Kebutuhan Tenaga Kerja Sebagai Manusia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_i-DlE7-ybHM/SfvdJLThTYI/AAAAAAAAAJc/aKY9iCDgrbk/s1600-h/Maslow.png"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 387px; height: 253px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_i-DlE7-ybHM/SfvdJLThTYI/AAAAAAAAAJc/aKY9iCDgrbk/s320/Maslow.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5331097733646339458" border="0" /></a><br /><br />Abraham Maslow mengemukakan bahwa manusia memiliki lima kategori kebutuhan pokok antara lain kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan perwujudan ego, serta kebutuhan perwujudan diri.<br />Maslow mengatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan tersebut membentuk suatu hirarki atau tangga.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">1. Kebutuhan Fisiologis (Physiological)<br /></span>Tingkat kebutuhan yang paling rendah dalam hirarki Maslow. Inilah kebutuhan paling pokok yang kita miliki, misalnya kebutuhan makan, minum, tempat tinggal, dan istirahat.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">2. Kebutuhan Rasa Aman (Safety Needs)<br /></span>Apabila<br />kebutuhan fisiologis sedikitnya telah terpenuhi, apabila seseorang tidak lagi merasa lapar, haus, telah memiliki tempat tinggal, dan sebagainya, maka kebutuhan rasa aman akan muncul menggantikannya. Hal ini menjadi kebutuhan yang berusaha dipenuhi orang itu, yaitu kebutuhan yang memotivasinya. Ini adalah kebutuhan akan perlindungan dari bahaya atau kehilangan sesuatu, yaitu kebutuhan akan jaminan keamanan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">3. Kebutuhan Sosial (Social Need/Belonging)<br /></span>Apabila kebutuhan fisioligis dan rasa aman telah terpenuhi, menurut Maslow kebutuhan itu tidak lagi memotivasi perilaku. Sekarang kebutuhan sosial yang menjadi motivasi aktif dari perilaku. ini adalah kebutuan-kebutuhan seperti afiliasi, memberi dan menerima kasih sayang, dan persahabatan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">4. Kebutuhan Ego (Esteem)<br /></span>Kebutuhan ini ditafsirkan oleh Douglas Mc Gregor sebagai: - kebutuhan yang berkaitan dengan kehormatan diri seseorang, kebutuhan akan rasa yakin pada diri sendiri, kemandirian, keberhasilan, pengetahuan, dan kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan reputasi seseorang, kebutuhan akan status, pengakuan, penghargaan, atau penghormatan dari orang lain.<br />Salah satu perbedaan besar antara kebutuhan ego dengan kebutuhan-kebutuhan yang lain yaitu kebutuhan ini jarang terpenuhi. dengan demikian, menurut Maslow, orang-orang memiliki kebutuhan yang konstan untuk lebih berhasil memperoleh pengetahuan lebih banyak, dan pengakuan lebih besar. Tetapi, seperti halnya dengan kebutuhan lain, kebutuhan ego hanya akan memotivasi perilaku apabila kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">5. Kebutuhan Perwujudan Diri (Self Actualization)<br /></span>Kebutuhan ini hanya mulai mendominasi seseorang apabila semua kebutuhan pada tingkat rendah telah terpenuhi. Inilah kebutuhan akan perwujudan diri, yaitu kebutuhan yang dimiliki semua orang untuk menjadi orang yang kita rasa kita memiliki kemampuan untuk mewujudkannya. Kebutuhan inilah yang mendorong seorang seniman mengungkapkan keahliannya di atas kanvas, kebutuhan yang memotivasi seseorang untuk bekerja pada siang hari dan kemudian mengikuti kuliah di sore hari untuk mendapatkan gelar kesarjanaan. Kebutuhan ini, seperti halnya dengan kebutuhan ego, jarang sekali terpenuhi.<span style="font-weight: bold;"><br /></span>rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-85391242443424607432009-04-30T20:45:00.000-07:002009-04-30T20:47:24.482-07:00Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) MethodFailure Mode and Effect Analysis (FMEA) adalah pendekatan sistematik yang menerapkan suatu metode pentabelan untuk membantu proses pemikiran yang digunakan oleh engineers untuk mengidentifikasi mode kegagalan potensial dan efeknya. FMEA merupakan teknik evaluasi tingkat keandalan dari sebuah sistem untuk menentukan efek dari kegagalan dari sistem tersebut. Kegagalan digolongkan berdasarkan dampak yang diberikan terhadap kesuksesan suatu misi dari sebuah sistem.<br /><br />Secara umum, FMEA (Failure Modes and Effect Analysis) didefinisikan sebagai sebuah teknik yang mengidentifikasi tiga hal, yaitu :<br /><br />1. Penyebab kegagalan yang potensial dari sistem, desain produk, dan proses selama<br /> siklus hidupnya,<br />2. Efek dari kegagalan tersebut,<br />3. Tingkat kekritisan efek kegagalan terhadap fungsi sistem, desain produk, dan<br /> proses.<br /><br />FMEA merupakan alat yang digunakan untuk menganalisa keandalan suatu sistem dan penyebab kegagalannya untuk mencapai persyaratan keandalan dan keamanan sistem, desain dan proses dengan memberikan informasi dasar mengenai prediksi keandalan sistem, desain, dan proses. Terdapat lima tipe FMEA yang bisa diterapkan dalam sebuah industri manufaktur, yaitu :<br /><br />1. System, berfokus pada fungsi sistem secara global<br />2. Design, berfokus pada desain produk<br />3. Process, berfokus pada proses produksi, dan perakitan<br />4. Service, berfokus pada fungsi jasa<br />5. Software, berfokus pada fungsi software<br /><br />Berikut ini adalah tujuan yang dapat dicapai oleh perusahaan dengan penerapan FMEA:<br /><br />1. Untuk mengidentifikasi mode kegagalan dan tingkat keparahan efeknya<br />2. Untuk mengidentifikasi karakteristik kritis dan karakteristik signifikan<br />3. Untuk mengurutkan pesanan desain potensial dan defisiensi proses<br />4. Untuk membantu fokus engineer dalam mengurangi perhatian terhadap produk dan<br /> proses, dan membentu mencegah timbulnya permasalahan.<br /><br />Dari penerapan FMEA pada perusahaan, maka akan dapat diperoleh keuntungan – keuntungan yang sangat bermanfaat untuk perusahaan, (Ford Motor Company, 1992) antara lain:<br /><br />1. Meningkatkan kualitas, keandalan, dan keamanan produk<br />2. Membantu meningkatkan kepuasan pelanggan<br />3. Meningkatkan citra baik dan daya saing perusahaan<br />4. Menurangi waktu dan biaya pengembangan produk<br />5. Memperkirakan tindakan dan dokumen yang dapat menguangi resiko<br /><br />Sedangkan manfaat khusus dari Process FMEA bagi perusahaan adalah:<br /><br />1. Membantu menganalisis proses manufaktur baru.<br />2. Meningkatkan pemahaman bahwa kegagalan potensial pada proses manufaktur harus<br /> dipertimbangkan.<br />3. Mengidentifikasi defisiensi proses, sehingga para engineer dapat berfokus pada<br /> pengendalian untuk mengurangi munculnya produksi yang menghasilkan produk yang<br /> tidak sesuai dengan yang diinginkan atau pada metode untuk meningkatkan deteksi<br /> pada produk yang tidak sesuai tersebut.<br />4. Menetapkan prioritas untuk tindakan perbaikan pada proses.<br />5. Menyediakan dokumen yang lengkap tentang perubahan proses untuk memandu<br /> pengembangan proses manufaktur atau perakitan di masa datang.<br /><br />Output dari Process FMEA adalah:<br /><br />1. Daftar mode kegagalan yang potensial pada proses.<br />2. Daftar critical characteristic dan significant characteristic.<br />3. Daftar tindakan yang direkomendasikan untuk menghilangkan penyebab munculnya mode<br /> kegagalan atau untuk mengurangi tingkat kejadiannya dan untuk meningkatkan<br /> deteksi terhadap produk cacat bila kapabilitas proses tidak dapat ditingkatkan.<br /><br />FMEA merupakan dokumen yang berkembang terus. Semua pembaharuan dan perubahan siklus pengembangan produk dibuat untuk produk atau proses. Perubahan ini dapat dan sering digunakan untuk mengenal mode kegagalan baru. Mengulas dan memperbaharui FMEA adalah penting terutama ketika:<br /><br />1. Produk atau proses baru diperkenalkan.<br />2. Perubahan dibuat pada kondisi operasi produk atau proses diharapkan berfungsi.<br />3. Perubahan dibuat pada produk atau proses (dimana produk atau proses berhubungan).<br /> Jika desain produk dirubah, maka proses terpengaruh begitu juga sebaliknya.<br />4. Konsumen memberikan indikasi masalah pada produk atau proses.<br /><br /><span style="font-size:180%;">Taken from: <a href="http://anak2industri.blogspot.com">anak2industri.blogspot.com</a></span>rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-60688800564457146342009-04-30T02:19:00.000-07:002009-04-30T02:29:56.553-07:00An Introduction to Data Mining<p>Data mining, <em>the extraction of hidden predictive information from large databases</em>, is a powerful new technology with great potential to help companies focus on the most important information in their data warehouses. Data mining tools predict future trends and behaviors, allowing businesses to make proactive, knowledge-driven decisions. The automated, prospective analyses offered by data mining move beyond the analyses of past events provided by retrospective tools typical of decision support systems. Data mining tools can answer business questions that traditionally were too time consuming to resolve. They scour databases for hidden patterns, finding predictive information that experts may miss because it lies outside their expectations.</p> <p>Most companies already collect and refine massive quantities of data. Data mining techniques can be implemented rapidly on existing software and hardware platforms to enhance the value of existing information resources, and can be integrated with new products and systems as they are brought on-line. When implemented on high performance client/server or parallel processing computers, data mining tools can analyze massive databases to deliver answers to questions such as, "Which clients are most likely to respond to my next promotional mailing, and why?"</p> <p>This white paper provides an introduction to the basic technologies of data mining. Examples of profitable applications illustrate its relevance to today’s business environment as well as a basic description of how data warehouse architectures can evolve to deliver the value of data mining to end users.</p> <p><span style="font-size:130%;"><strong>The Foundations of Data Mining</strong></span></p> <p>Data mining techniques are the result of a long process of research and product development. This evolution began when business data was first stored on computers, continued with improvements in data access, and more recently, generated technologies that allow users to navigate through their data in real time. Data mining takes this evolutionary process beyond retrospective data access and navigation to prospective and proactive information delivery. Data mining is ready for application in the business community because it is supported by three technologies that are now sufficiently mature: </p><ul><li>Massive data collection</li><li>Powerful multiprocessor computers</li><li>Data mining algorithms</li></ul> <p>Commercial databases are growing at unprecedented rates. A recent META Group survey of data warehouse projects found that 19% of respondents are beyond the 50 gigabyte level, while 59% expect to be there by second quarter of 1996.1 In some industries, such as retail, these numbers can be much larger. The accompanying need for improved computational engines can now be met in a cost-effective manner with parallel multiprocessor computer technology. Data mining algorithms embody techniques that have existed for at least 10 years, but have only recently been implemented as mature, reliable, understandable tools that consistently outperform older statistical methods.</p> <p>In the evolution from business data to business information, each new step has built upon the previous one. For example, dynamic data access is critical for drill-through in data navigation applications, and the ability to store large databases is critical to data mining. From the user’s point of view, the four steps listed in Table 1 were revolutionary because they allowed new business questions to be answered accurately and quickly.</p><p><span style="font-size:130%;"><strong>The Scope of Data Mining</strong></span></p> <p>Data mining derives its name from the similarities between searching for valuable business information in a large database — for example, finding linked products in gigabytes of store scanner data — and mining a mountain for a vein of valuable ore. Both processes require either sifting through an immense amount of material, or intelligently probing it to find exactly where the value resides. Given databases of sufficient size and quality, data mining technology can generate new business opportunities by providing these capabilities: </p><ul><li><strong>Automated prediction of trends and behaviors</strong>. Data mining automates the process of finding predictive information in large databases. Questions that traditionally required extensive hands-on analysis can now be answered directly from the data — quickly. A typical example of a predictive problem is targeted marketing. Data mining uses data on past promotional mailings to identify the targets most likely to maximize return on investment in future mailings. Other predictive problems include forecasting bankruptcy and other forms of default, and identifying segments of a population likely to respond similarly to given events.</li></ul> <ul><li><strong>Automated discovery of previously unknown patterns</strong>. Data mining tools sweep through databases and identify previously hidden patterns in one step. An example of pattern discovery is the analysis of retail sales data to identify seemingly unrelated products that are often purchased together. Other pattern discovery problems include detecting fraudulent credit card transactions and identifying anomalous data that could represent data entry keying errors.</li></ul> <p>Data mining techniques can yield the benefits of automation on existing software and hardware platforms, and can be implemented on new systems as existing platforms are upgraded and new products developed. When data mining tools are implemented on high performance parallel processing systems, they can analyze massive databases in minutes. Faster processing means that users can automatically experiment with more models to understand complex data. High speed makes it practical for users to analyze huge quantities of data. Larger databases, in turn, yield improved predictions. </p> <p>Databases can be larger in both depth and breadth: </p><ul><li><strong>More columns</strong>. Analysts must often limit the number of variables they examine when doing hands-on analysis due to time constraints. Yet variables that are discarded because they seem unimportant may carry information about unknown patterns. High performance data mining allows users to explore the full depth of a database, without preselecting a subset of variables.</li></ul> <ul><li><strong>More rows</strong>. Larger samples yield lower estimation errors and variance, and allow users to make inferences about small but important segments of a population.</li></ul> <p>A recent Gartner Group Advanced Technology Research Note listed data mining and artificial intelligence at the top of the five key technology areas that "will clearly have a major impact across a wide range of industries within the next 3 to 5 years."2 Gartner also listed parallel architectures and data mining as two of the top 10 new technologies in which companies will invest during the next 5 years. According to a recent Gartner HPC Research Note, "With the rapid advance in data capture, transmission and storage, large-systems users will increasingly need to implement new and innovative ways to mine the after-market value of their vast stores of detail data, employing MPP [massively parallel processing] systems to create new sources of business advantage (0.9 probability)."3 </p> <p>The most commonly used techniques in data mining are: </p><ul><li><strong>Artificial neural networks</strong>: Non-linear predictive models that learn through training and resemble biological neural networks in structure.</li></ul> <ul><li><strong>Decision trees</strong>: Tree-shaped structures that represent sets of decisions. These decisions generate rules for the classification of a dataset. Specific decision tree methods include Classification and Regression Trees (CART) and Chi Square Automatic Interaction Detection (CHAID) .</li></ul> <ul><li><strong>Genetic algorithms</strong>: Optimization techniques that use processes such as genetic combination, mutation, and natural selection in a design based on the concepts of evolution.</li></ul> <ul><li><strong>Nearest neighbor method</strong>: A technique that classifies each record in a dataset based on a combination of the classes of the k record(s) most similar to it in a historical dataset (where k ³ 1). Sometimes called the k-nearest neighbor technique.</li></ul> <ul><li><strong>Rule induction</strong>: The extraction of useful if-then rules from data based on statistical significance.</li></ul> <p>Many of these technologies have been in use for more than a decade in specialized analysis tools that work with relatively small volumes of data. These capabilities are now evolving to integrate directly with industry-standard data warehouse and OLAP platforms. The appendix to this white paper provides a glossary of data mining terms.</p> <p><span style="font-size:130%;"><strong>How Data Mining Works</strong></span></p> <p>How exactly is data mining able to tell you important things that you didn't know or what is going to happen next? The technique that is used to perform these feats in data mining is called modeling. Modeling is simply the act of building a model in one situation where you know the answer and then applying it to another situation that you don't. For instance, if you were looking for a sunken Spanish galleon on the high seas the first thing you might do is to research the times when Spanish treasure had been found by others in the past. You might note that these ships often tend to be found off the coast of Bermuda and that there are certain characteristics to the ocean currents, and certain routes that have likely been taken by the ship’s captains in that era. You note these similarities and build a model that includes the characteristics that are common to the locations of these sunken treasures. With these models in hand you sail off looking for treasure where your model indicates it most likely might be given a similar situation in the past. Hopefully, if you've got a good model, you find your treasure.</p> <p>This act of model building is thus something that people have been doing for a long time, certainly before the advent of computers or data mining technology. What happens on computers, however, is not much different than the way people build models. Computers are loaded up with lots of information about a variety of situations where an answer is known and then the data mining software on the computer must run through that data and distill the characteristics of the data that should go into the model. Once the model is built it can then be used in similar situations where you don't know the answer. For example, say that you are the director of marketing for a telecommunications company and you'd like to acquire some new long distance phone customers. You could just randomly go out and mail coupons to the general population - just as you could randomly sail the seas looking for sunken treasure. In neither case would you achieve the results you desired and of course you have the opportunity to do much better than random - you could use your business experience stored in your database to build a model.</p> <p>As the marketing director you have access to a lot of information about all of your customers: their age, sex, credit history and long distance calling usage. The good news is that you also have a lot of information about your prospective customers: their age, sex, credit history etc. Your problem is that you don't know the long distance calling usage of these prospects (since they are most likely now customers of your competition). You'd like to concentrate on those prospects who have large amounts of long distance usage. You can accomplish this by building a model.<br /></p><p>The goal in prospecting is to make some calculated guesses about the information in the lower right hand quadrant based on the model that we build going from Customer General Information to Customer Proprietary Information. For instance, a simple model for a telecommunications company might be:</p> <p align="center">98% of my customers who make more than $60,000/year spend more than $80/month on long distance</p> <p>This model could then be applied to the prospect data to try to tell something about the proprietary information that this telecommunications company does not currently have access to. With this model in hand new customers can be selectively targeted.</p> Test marketing is an excellent source of data for this kind of modeling. Mining the results of a test market representing a broad but relatively small sample of prospects can provide a foundation for identifying good prospects in the overall market.<br /><p>If someone told you that he had a model that could predict customer usage how would you know if he really had a good model? The first thing you might try would be to ask him to apply his model to your customer base - where you already knew the answer. With data mining, the best way to accomplish this is by setting aside some of your data in a vault to isolate it from the mining process. Once the mining is complete, the results can be tested against the data held in the vault to confirm the model’s validity. If the model works, its observations should hold for the vaulted data.</p> <p><span style="font-size:130%;"><strong>An Architecture for Data Mining</strong></span></p> To best apply these advanced techniques, they must be fully integrated with a data warehouse as well as flexible interactive business analysis tools. Many data mining tools currently operate outside of the warehouse, requiring extra steps for extracting, importing, and analyzing the data. Furthermore, when new insights require operational implementation, integration with the warehouse simplifies the application of results from data mining. The resulting analytic data warehouse can be applied to improve business processes throughout the organization, in areas such as promotional campaign management, fraud detection, new product rollout, and so on.<br /><p><span style="font-size:130%;"><strong>Profitable Applications</strong></span></p> <p>A wide range of companies have deployed successful applications of data mining. While early adopters of this technology have tended to be in information-intensive industries such as financial services and direct mail marketing, the technology is applicable to any company looking to leverage a large data warehouse to better manage their customer relationships. Two critical factors for success with data mining are: a large, well-integrated data warehouse and a well-defined understanding of the business process within which data mining is to be applied (such as customer prospecting, retention, campaign management, and so on). </p> <p>Some successful application areas include: </p><ul type="disc"><li>A pharmaceutical company can analyze its recent sales force activity and their results to improve targeting of high-value physicians and determine which marketing activities will have the greatest impact in the next few months. The data needs to include competitor market activity as well as information about the local health care systems. The results can be distributed to the sales force via a wide-area network that enables the representatives to review the recommendations from the perspective of the key attributes in the decision process. The ongoing, dynamic analysis of the data warehouse allows best practices from throughout the organization to be applied in specific sales situations.</li><li>A credit card company can leverage its vast warehouse of customer transaction data to identify customers most likely to be interested in a new credit product. Using a small test mailing, the attributes of customers with an affinity for the product can be identified. Recent projects have indicated more than a 20-fold decrease in costs for targeted mailing campaigns over conventional approaches.</li><li>A diversified transportation company with a large direct sales force can apply data mining to identify the best prospects for its services. Using data mining to analyze its own customer experience, this company can build a unique segmentation identifying the attributes of high-value prospects. Applying this segmentation to a general business database such as those provided by Dun & Bradstreet can yield a prioritized list of prospects by region.</li><li>A large consumer package goods company can apply data mining to improve its sales process to retailers. Data from consumer panels, shipments, and competitor activity can be applied to understand the reasons for brand and store switching. Through this analysis, the manufacturer can select promotional strategies that best reach their target customer segments.</li></ul> <p>Each of these examples have a clear common ground. They leverage the knowledge about customers implicit in a data warehouse to reduce costs and improve the value of customer relationships. These organizations can now focus their efforts on the most important (profitable) customers and prospects, and design targeted marketing strategies to best reach them.</p><p><span style="font-size:85%;">taken from: www.thearling.com</span><br /></p>rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-57599760188567484502009-04-30T01:43:00.000-07:002009-04-30T01:55:02.168-07:00PERANCANGAN TUGASPara pekerja merasa tidak puas dan bosan terhadap pekerjaan, demikian juga para manajer dan professional merasa pencapaian sasaran pekerjaan belum cukup terpenuhi. Keinginan dan kebutuhan individu tersebut akan memberi bentuk pada perancangan tugas yang merupakan suatu peleburan kepentingan individu ke dalam suatu kegiatan perusahaan.<br />Rancangan tugas harus dapat menjelaskan tentang sasaran tugas, spesifikasi, deskripsi dan pembagian tugas.<br />Sebelum rancangan tugas disusun secara umum telah ditetapkan jenis produk yang akan dihasilkan. Sedangkan penetapan teknologi proses harus dilakukan bersamaan dengan penyusunan rancangan tugas yaitu sebagai penunjang fleksibilitas produksi.<br />Rancangan tugas merupakan suatu yang rumit karena harus memenuhi criteria teknis dan criteria social. Pendekatan untuk pemenuhan criteria seperti ini dinamakan pendekatan sociotechnical.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">PENDEKATAN SOCIOTECHNICAL</span><br />Ada bermacam-macam pilihan teknologi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang ekonomis dan juga memenuhi crite<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_i-DlE7-ybHM/SflnPgyXqUI/AAAAAAAAAJM/4YA2HvVVLy4/s1600-h/pendekatan+sociotechnical.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 282px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_i-DlE7-ybHM/SflnPgyXqUI/AAAAAAAAAJM/4YA2HvVVLy4/s320/pendekatan+sociotechnical.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330405150166591810" border="0" /></a>ria social. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengembangan teori sociotechnical sebagai dasar rancangan suatu tugas.<br /><br />Titik pertemuan akan membawa semua kelompok tugas yang layak dan yang akan memuaskan baik kebutuhan social maupun kebutuhan teknis.<br />Pendekatan sociotechnical tidak hanya untuk merancang tugas tetapi juga untuk merancang penyelenggaraan suatu organisasi secara keseluruhan.<br />Apabila produksi ataupun kualitas dari suatu pekerjaan menurun maka perbaikan harus dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut:<br />1. Mengganti supervise<br />2. Memilih pekerja<br />3. Menjalankan system penghargaan<br /><br />Semua ini termasuk di dalam rancangan tugas yang merupakan salah satu dari mekanisme yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan. sehingga dengan demikian maka pendekatan sociotechnical juga akan merupakan kerangka untuk merancang penyelenggara organisasi.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">PENDEKATAN SCIENTIFIC MANAGEMENT</span><br />Manajemen ilmiah atau scientific management merupakan metode tertua untuk merancang <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_i-DlE7-ybHM/Sfllz2d_DcI/AAAAAAAAAI8/jICEySoLOK4/s1600-h/ranc.+penyelenggaraan+organisasi.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 230px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_i-DlE7-ybHM/Sfllz2d_DcI/AAAAAAAAAI8/jICEySoLOK4/s320/ranc.+penyelenggaraan+organisasi.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330403575438708162" border="0" /></a>suatu tugas tetapi masih tetap digunakan sampai saat ini.<br />Apabila seseorang baru bekerja maka perkerja lain akan menjelaskan ke pekerja baru ini norma-norma kebersamaan dalam menentukan kondisi dari suatu pekerjaan.<br />Apabila ada pekerja yang bertindak menyimpang dari norma yang tidak tertulis ini, seringkali akan menerima hukuman dari kelompok pekerja dan harus segera mengubah sikap untuk tidak menyimpang lagi dari norma ini.<br />Norma kebersamaan ini dapat berupa kesepakatan para pekerja untuk membatasi jumlah produksi dengan dua alas an, yaitu:<br />1. Pekerja takut kehilangan pekerjaan bila produksi telah mencapai tujuan perusahaan.<br />2. Manajemen tidak ingin menambah pembayaran untuk setiap peningkatan produksi.<br /><br />Sementara ini telah terjadi kesalahan pengertian tentang arti scientific management, di mana beberapa orang berpendapat bahwa scientific management merupakan suatu system percepatan, time study, dan penggunaan keahlian untuk meningkatkan efisiensi.<br />Scientific management mendapat banyak tanggapan, yaitu tentang kelemahan dalam metode atau dalam pelaksanaan, antara lain menciptakan kebosanan karena pekerjaan yang berulang-ulang, terlalu spesialis dan menganggap manusia sebagai mesin.<br />Di samping itu, ada anggapan bahwa Scientific management mengakibatkan orang bekerja karena mengharapkan imbalan upah.<br />Kritik dari para pekerja bahwa Scientific management adalah kampanye untuk bekerja lebih cepat.<br />Sesungguhnya Scientific management adalah suatu teori perubahan yang nyata dari sikap mental para pekerja dan manajemen. Para pekerja dan manajemen harus bekerja sama untuk menghilangkan keborosan dalam rangka meningkatkan produksi.<br />Peningkatan produksi akan menghasilkan peningkatan keuntungan dan demikian juga peningkatan upah yang hanya dapat diperoleh dari perbaikan metode dan tidak dengan bekerja lebih keras.<br />Dengan demikian maka tujuan dari Scientific management untuk meningkatkan efisiensi ekonomi pada produksi dengan jalan kerja sama antara manajemen dan pekerja.<br />Ada empat dasar pelaksanaan Scientific management yaitu:<br /><br />1. Pemahaman tugas dengan baik terutama tentang latar belakang ilmu yang digunakan, usulan dari para pekerja harus diteliti berdasarkan pengkajian ilmu pengetahuan serta keterkaitannya dengan kebijaksaaan dari manajemen.<br />2. Pemilihan dan pelatihan pekerja harus didasarkan pada metode terbaru. Tanggapan pekerja terhadap tugas akan berbeda-beda satu dengan lainnya. Dengan pemilihan dan pelatihan yang tepat, diharapkan kesesuaian antara tugas dengan masing-masing pekerja.<br />3. Untuk lebih mendayagunakan sebuah metode maka diperlukan kerja sama para pekerja dan pihak manajemen dalam menetapkan tata cara pelaksanaan.<br />4. Kerjasama antara pekerja dan manajemen akan membentuk satu kelompok kerja yang akan melakukan koordinasi dalam rangka peningkatan produksi.<br /><br />Saat ini ada perubahan pada penerapan Scientific management di mana tidak ada lagi tugas semata-mata sebagai hasil pertimbangan teknologi.<br />Tugas dibagi menjadi unsure-unsur dasar yang masing-masing unsure harus dipahami dengan seksama untuk menghindari gerakan-gerakan yang tidak berguna.<br />Kemudian tugas dapat disusun dari penggabungan unsure-unsur dasar ini dengan pertimbangan ekonomi, social dan teknologi.<br />Seorang pekerja yang mempunyai bermacam-macam keahlian dapat mengerjakan lebih banyak tugas. Sedangkan perluasan tugas dalam rangka peningkatan efisiensi total dapat dilakukan dengan metode JIT.<br /><span style="font-weight: bold;">PENDEKATAN PERLUASAN TUGAS (JOB ENRICHMENT APPROACHES)</span><br />Suatu tugas mengandung arti penting yang meliputi antara lain: pencapaian keberhasilan, lingkup wewenang dan tanggung jawab, yang merupakan factor internal potensi kepuasan kerja. Sedangkan factor eksternal antara lain seperti: supervise, upah, dan kondisi lingkungan pekerjaan, adalah yang merupakan potensi ketidakpuasan kerja.<br /><br />Kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja bukan merupakan dua hal yang berlawanan tetapi merupakan kondisi yang mempunyai ukuran tersendiri.<br />Oleh karena itu, perbaikan pada factor luar misalnya upah mungkin saja akan mengurangi ketidakpuasan kerja tetapi belum tentu meningkatkan kepuasan seorang pekerja. Kepuasan pekerja akan dapat diperoleh dengan memperbaiki factor internal seperti peningkatan motivasi, yang dapat dilakukan dengan jalan pendekatan perluasan tugas atau pendekatan job enrichment.<br /><br />Job enrichment adalah memperluas rancangan tugas untuk memberi arti lebih dan memberikan kepuasan kerja dengan cara melibatkan pekerja dengan pekerjaan perencanaan, penyelenggaraan organisasi dan pengawasan pekerjaan sehingga job enrichment bertujua untuk menambah tanggung jawab dalam pengambilan keputusan, menambah hak otonomi dan wewenang merancang pekerjaan dan memperluas wawasan kerja.<br />Selain istilah job enrichment juga ada istilah lain yaitu job enlargement yang merupakan peragaman rancangan tugas yaitu dengan memberikan peluang kepada pekerja untuk menambah keahlian dan keterampilan dan melakukan bermacam-macam jenis pekerjaan, menghindari kebosanan dan meningkatkan gairah kerja.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_i-DlE7-ybHM/SfllEszOgmI/AAAAAAAAAI0/uhuILtdOfXs/s1600-h/tahap+perluasan.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 103px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_i-DlE7-ybHM/SfllEszOgmI/AAAAAAAAAI0/uhuILtdOfXs/s320/tahap+perluasan.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330402765389595234" border="0" /></a><br />Di mulai dari kolom kanan ke kiri, sebagai akibat dari job enrichment adalah output personel dan pekerjaan yang meliputi motivasi, kualitas kinerja, kepuasan kerja, dan tingkat kehadiran kerja yang tinggi.<br />Hal ini disebabkan karena ada kondisi psikologi yang kritis yaitu tentang:<br /><br />1. Para pekerja menerima dan menyadari bahwa pekerjaan merupakan hal penting dan bernilai dari sebuah system<br />2. Tanggung jawab pekerja akan memberikan hasil pekerjaan yang baik<br />3. Para pekerja harus dapat mengetahui apakah hasil pekerjaannya sudah memuaskan<br /><br />Ketiga kondisi psikologis yang kritis tersebut di atas disebabkan karena lima dimensi tugas utama yang tercakup dalam arti penting sebuah pekerjaan antara lain:<br />1. Perluasan keahlian untuk peragaman tugas, yang akan mengurangi kebosanan dan memberikan peluang untuk rotasi tugas atau skill variety<br />2. Pemahaman tugas akan memberikan efisiensi dan kualitas kerja atau task identity<br />3. Arti penting tugas bahwa pekerja mengetahui hasil kerja yang diinginkan oleh pelanggan atau task significance<br />4. Otonomi merupakan pelimpahan tanggung jawab kepada pekerja untuk memutuskan sesuatu yang menyagkut penjadwalan kerj dan melakukan penyesuaian apabila ada penyimpangan.<br />5. Umpan balik atau feed back memberikan informasi kepada para pekerja tentang hasil pekerjaan sehingga para pekerja dapat segera memperbaiki kualitas dan kinerja pekerjaan.<br /><br />Kelima dimensi tugas utama dapat digabungkan menjadi suatu potensi yang dapat diukur melalui nilai potensi motivasi atau motivating potential score (MPS)rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-79387463948457466312009-04-25T21:54:00.000-07:002009-04-25T21:58:35.277-07:00Just In TimeJIT is a collection of concepts and techniques for improving productivity. JIT is a process aimed at increasing value-added and eliminating waste by providing the environment to perfect and simplify the processes.<br />Just-in-time manufacturing means producing the necessary items in necessary quantities at the necessary time. It is a philosophy of continuous improvement in which non-value-adding activities (or wastes) are identified and removed.<br /><br />Putting this concept into practice means a reversal of the traditional thinking process. In conventional production processes, units are transported to the next production stage as soon as they are ready. In JIT, each stage is required to go back to the previous stage to pick up the exact number of units needed.<br /><br />Benefits:<br /><br /> Reduced operating costs<br /><br /> Greater performance and throughput<br /><br /> Higher quality<br /><br /> Improved delivery<br /><br /> Increased flexibility and innovativeness<br /><br />JIT Components:<br /><br /> Production Leveling<br /><br /> Pull System<br /><br /> Kamban (label or signboard) system<br /><br /> Good Housekeeping<br /><br /> Small Lot Production<br /><br /> Setup Time Reduction<br /> <br /> Total Preventive Maintenance (TPM)<br /><br /> Total Quality Control (TQC)<br /> <br /> JIT Purchasing<br /><br /> Line Balancing<br /><br /> Flexible Manufacturing<br /><br /> Small-group Activities (SGA)<br /><br /><span style="font-size:78%;">Taken from: www.1000ventures.com</span>rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-32793546285316074022009-04-25T21:47:00.000-07:002009-04-25T21:53:51.591-07:00Kaizen Strategy, and Implementation in ToyotaKaizen means "improvement". Kaizen strategy calls for never-ending efforts for improvement involving everyone in the organization – managers and workers alike. As we know that Management has two major components:<br /><br /> 1. maintenance, and<br /> <br /> 2. improvement. <br /><br />The objective of the maintenance function is to maintain current technological, managerial, and operating standards. The improvement function is aimed at improving current standards.<br /><br />Under the maintenance function, the management must first establish policies, rules, directives and standard operating procedures (SOPs) and then work towards ensuring that everybody follows SOP. The latter is achieved through a combination of discipline and human resource development measures.<br /><br />Under the improvement function, management works continuously towards revising the current standards, once they have been mastered, and establishing higher ones. Improvement can be broken down between innovation and Kaizen. Innovation involves a drastic improvement in the existing process and requires large investments. Kaizen signifies small improvements as a result of coordinated continuous efforts by all employees.<br /> Implementation of Kaizen Strategy: 7 Conditions<br /><br />One of the most difficult aspects of introducing and implementing Kaizen strategy is assuring its continuity.<br /><br />When a company introduces something new, such as quality circles, or total quality management (TQM), it experiences some initial success, but soon such success disappear like fireworks on summer night and after a while nothing is left, and management keeps looking for a new flavor of the month.<br /><br />This if because the company lacks the first three most important conditions for the successful introduction and implementation of Kaizen strategy... More<br /><br />Process-Oriented Thinking vs. Result-Oriented Thinking<br /><br />Kaizen concentrates at improving the process rather than at achieving certain results. Such managerial attitudes and process thinking make a major difference in how an organization masters change and achieves improvements.<br /><br />Quick and Easy Kaizen<br /><br />Quick and Easy Kaizen (or Mini-Kaizen) is aimed at increasing productivity, quality, and worker satisfaction, all from a very grassroots level. Every company employee is encouraged to come up with ideas – however small – that could improve his/her particular job activity, job environment or any company process for that matter. The employees are also encouraged to implement their ideas as small changes can be done by the worker him or herself with very little investment of time.<br /><br />Quick and easy Kaizen helps eliminate or reduce wastes, promotes personal growth of employees and the company, provides guidance for employees, and serves as a barometer of leadership. Each kaizen may be small, but the cumulative effect is tremendous.<br />I would like to preview the application of Kaizen in Toyota. this is the 7 principle in their production system. they are:<br /><br />1. Reduced Setup Times:<br />All setup practices are wasteful because they add no value and they tie up labor and equipment. By organizing procedures, using carts, and training workers to do their own setups, Toyota managed to slash setup times from months to hours and sometimes even minutes.<br /><br />2. Small-Lot Production: Producing things in large batches results in huge setup costs, high capital cost of high-speed dedicated machinery, larger inventories, extended lead times, and larger defect costs. Because Toyota has found the way to make setups short and inexpensive, it became possible for them to economically produce a variety of things in small quantities. <br /><br />3. Employee Involvement and Empowerment:<br />Toyota organized their workers by forming teams and gave them the responsibility and training to do many specialized tasks. Teams are also given responsibility for housekeeping and minor equipment repair. Each team has a leader who also works as one of them on the line.<br /><br />4. Quality at the Source: To eliminate product defects, they must be discovered and corrected as soon as possible. Since workers are at the best position to discover a defect and to immediately fix it, they are assigned this responsibility. If a defect cannot be readily fixed, any worker can halt the entire line by pulling a cord (called Jidoka).<br /><br />5. Equipment Maintenance: Toyota operators are assigned primary responsibility for basic maintenance since they are in the best position to defect signs of malfunctions. Maintenance specialists diagnose and fix only complex problems, improve the performance of equipment, and train workers in maintenance.<br /> <br />6. Pull Production:<br />To reduce inventory holding costs and lead times, Toyota developed the pull production method wherein the quantity of work performed at each stage of the process is dictated solely by demand for materials from the immediate next stage. The Kamban scheme coordinates the flow of small containers of materials between stages. This is where the term Just-in-Time (JIT) originated. <br /><br />7. Supplier Involvement: Toyota treats its suppliers as partners, as integral elements of Toyota Production System (TPS). Suppliers are trained in ways to reduce setup times, inventories, defects, machine breakdowns etc., and take responsibility to deliver their best possible parts.rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6811286196854343711.post-19563420644610911072009-04-25T21:12:00.000-07:002009-05-13T23:13:17.855-07:00PENGENDALIAN BAHAN (MATERIAL HANDLING)<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cshinta%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:931856858; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1756788834 134807567 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:56.5pt; mso-level-number-position:left; margin-left:56.5pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l1 {mso-list-id:1588466818; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1820613808 134807567 67698711 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-tab-stop:56.5pt; mso-level-number-position:left; margin-left:56.5pt; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l1:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"%2\)"; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal">Masalah yang menonjol di dalam layout fungsipnal adalah bagaimana mengangkut barang-barang di dalam proses produksi dari sati bagian ke bagian yang lain sehingga proses produksi tidak terganggu akibat terlambatnya barang-barang atau bahan-bahan yang akan diproses di suatu bagian tertentu. Masalah ini merupakan masalah <a style="font-weight: bold;" href="http://definisiin.blogspot.com/2009/05/pengertian-material-handling.html">material handling</a> atau pengendalian material. <a style="font-weight: bold;" href="http://definisiin.blogspot.com/2009/05/pengertian-material-handling.html">Material handling</a> adalah suatu seni dan ilmu untuk memindahkan, membungkus, dan menyimpan bahan-bahan dalam segala bentuk (B.K. Hedge, 1972)</p> <p class="MsoNormal">Tujuan dari pemindahan bahan adalah mencapai pemndahan bahan-bahan yang tertib teratur dengan memenuhi syarat-syarat yang telah disebut di muka, dan yang lebih penting lagi adalah bahwa tujuan tersebut dapat dicapai dengan biaya yang rendah.</p> <p class="MsoNormal">Penurunan biaya material handling dapat diusahakan dengan cara:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 56.5pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">1.<span style=""> </span></span><!--[endif]-->Pengurangan jumlah dan jarak pengangkutan. Hal ini dapat ditempuh dengan mengadakan perubahan terhadap layout.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 56.5pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">2.<span style=""> </span></span><!--[endif]-->Pengurangan waktu yang dibuthkan di dalam pengangkutan bahan. Hal ini dapat dicapai dengan mengurangi atau menghilangkan sama sekali waktu-waktu menunggu (waiting time). Dengan melakukan penghematan terhadapwaktu maka akan terdapat penghematan berbagai macam biaya disampung itu jadwak waktupun dapat dipercepat. Penghematan waktu berarti pula pemanfaatan alat-alat <a style="font-weight: bold;" href="http://definisiin.blogspot.com/2009/05/pengertian-material-handling.html">material handling</a> secara lebih efektif.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 56.5pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">3.<span style=""> </span></span><!--[endif]-->Pemilihan alat pengangkutan bahan yang tepat Alat-alat pengangkutan bahan harus dipilih agar biaya operasional dan biaya modalnya minimum, terdapat keluwesan yang tinggi dalam pengangkutan bahan-bahan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi, dan sebagainya.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Alat-alat <a style="font-weight: bold;" href="http://definisiin.blogspot.com/2009/05/pengertian-material-handling.html">material handling</a> ada beberapa macam antara lain:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 56.5pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">1.<span style=""> </span></span><!--[endif]-->Bagi pabrik yang masih memiliki ruangan –ruangan yang cukup lebar maka dapat dipergunakan:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">a)<span style=""> </span></span><!--[endif]-->Prahoto</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">b)<span style=""> </span></span><!--[endif]-->Traktor</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">c)<span style=""> </span></span><!--[endif]-->Lori-lori kecil</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">d)<span style=""> </span></span><!--[endif]-->Truk pengangkut (fork lift truck)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 56.5pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">2.<span style=""> </span></span><!--[endif]-->Bagi pabrik yang memiliki ruangan-ruangan yang terbatas dapat menggunakan:</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">a)<span style=""> </span></span><!--[endif]-->Ban berjalan (conveyors)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">b)<span style=""> </span></span><!--[endif]-->Elevator (lift)</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">c)<span style=""> </span></span><!--[endif]-->Derek (cranes)</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Pada banyak perusahaan biasanya para pekerja sendiri yang mengangkut bahan-bahan yang diprosesnya dari satu tempat ke tempat lain sehingga hal ini mempengaruhi produktivitas kerja mereka, waktu untuk melayani mesin berkurang, mengakibatkan kelelahan dan sebagainya. Oleh karena itu seyogyanya <a style="font-weight: bold;" href="http://definisiin.blogspot.com/2009/05/pengertian-material-handling.html">material handling</a> dalam pabrik perlu dipikirkan lebih lanjut, misalnya dengan penyediaan peralatan materials handling secukupnya sehingga tidak mengganggu kelancaran proses produksi.</p><p class="MsoNormal"><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cshinta%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> </p><p class="MsoNormal">PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN</p> <p class="MsoNormal">Di dalam perencanaan <a style="font-weight: bold;" href="http://definisiin.blogspot.com/2009/05/pengertian-material-handling.html">materials handling</a> beberapa unsure perlu diperhatikan:</p> <p class="MsoNormal">Produk, macam/jenisnya: berat, ringan, cair, padat, kecil, dan seterusnya. Ini menentukan sekaligus pemilihan alatalat material handling.</p> <p class="MsoNormal">Dari mana ke mana bahan dipindah-pindahkan: relative dekat, atau jauh.</p> <p class="MsoNormal">Keadaan ruangan: cukup luas/sempit: atap: tinggi/rendah.</p> <p class="MsoNormal">Bentuk gedung: datar, bertingkat.</p> <p class="MsoNormal">Dana yang tersedia untuk pembelian/penyewaan alat-alat <a style="font-weight: bold;" href="http://definisiin.blogspot.com/2009/05/pengertian-material-handling.html">material handling</a>. Perlu pengambilan keputusan ekonomis investasi pada aktiva tetap: kegunaannya, penghematan jangka pangjang yang diakibatkan oleh penggunaan fasilitas tersebut. Perlu dipertimbangkan pula kemungkinan-kemungkinan perkembangan baru penggunaan alat-alat material handling, putusan penggantian, dan lain-lain.</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">ORGANISASI PENGENDALISN BAHAN</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">Urusan pengendalian bahan seyogyanya dispesialisasikan; paling tidak di bawah bagian produksi, atau teknik atau kogistik. Seperti halnya di PT. Semen Gresik, alat-alat besar ada di bawah bagian teknik, diproyek Karangkates ada di bawah bagian logistic. Seksi material handling merupakan seksi yang melayani kebutuhan bagian lainnya, terutama bagian produksi sehingga dapat meminimumkan biaya. Ini harus mendasarkan aktivitasnya pada apa yang disebut dasar UNIT LOADS, yaitu makin banyak satuan barang/beratnya barang yang dipindahkan dalam suatu kegiatan pengendalian bahan, makin rendahlah biaya tiap satuan/tiaap satuan berat dan makin pendeklah waktu yang diperlukan untuk memindahkan suatu volume tertentu. </p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal">MACAM-MACAM ALAT PENGENDALIAN BAHAN</p> <p class="MsoNormal">Berbagai alat pengendalian bahan berbeda dalam harga, keuntungan dan kelemahan. Pimpinan tinggal memilih alat mana yang akan dipakai dalam perusahaannya dan ini merupakan putusan mengadakan investasi pada aktiva tetap. Criteria mengadakan investasi (dengan metode nilai sekarang dan hasil kembali investasi) dalam hal ini perlu diterapkan. Bagaimanapun, investasi<span style=""> </span>pada alat pengendali bahan relative mahal. Perlu pertimbangan masak-masak demi efisiensi sekarang dan masa depan. </p> <p></p> rawanhttp://www.blogger.com/profile/00464726013985431201noreply@blogger.com0